Festival 'Aneh' Film Indonesia

Panitia Akui Ada Kesalahan Seleksi Film

Kamis, 18 November 2010 – 16:40 WIB
JAKARTA - Penyelenggaraan Festival Film Indonesia (FFI) kembali menuai sorotanBanyak keanehan di dalamnya

BACA JUGA: Luna Maya Turun Gunung

Di antaranya, kinerja komite seleksi dalam memilih film yang layak diadu pada perhelatan tahun ini
Pada Jumat lalu (12/11) mereka meloloskan delapan di antara sekitar 50 film yang masuk

BACA JUGA: Scarlett Johansson jadi Babe Of The Year

Namun, Selasa lalu (16/11) mereka mengumumkan adanya dua tambahan film lagi yang lolos.

Awalnya, film yang lolos adalah 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta, Alangkah Lucunya Negeri Ini, Minggu Pagi di Victoria Park, Hari Untuk Amanda, 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita, Cinta 2 Hati, I Know What You Did on Facebook, dan Heartbreak.com
Melihat deretan judul film yang dinyatakan lolos seleksi panitia FFI, banyak pihak yang kemudian protes.

Pedoman Pelaksanaan FFI 2010 pada bab III pasal 3 butir 5 menyebutkan, komite seleksi menetapkan sekurang-kurangnya sepuluh judul film dan sebanyak-banyaknya 15 judul film pilihan

BACA JUGA: Bugil, Penampilan Beyonce Dibatasi

Faktanya, komite seleksi hanya mengumumkan delapan judul saja.

Mengenai hal tersebut, pihak FFI yang diketuai Ninik LKarim menyatakan bahwa pihaknya memiliki alasan kuat terhadap delapan film tersebutDelapan film itu, kata dia, memenuhi persyaratanNamun, Selasa lalu (16/11) komite seleksi kembali mengadakan jumpa persMereka meminta maaf atas kekeliruan yang telah dilakukan dan menambah dua judul film lagi supaya jumlah film yang lolos seleksi sesuai dengan pedomanDua film susulan itu adalah Red Cobex dan Sehidup (tak) Semati.

Jumpa pers di Gedung Film, Jakarta Selatan, itu dihadiri Koodinator Bidang Umum FFI Labbes Widar dan Deddy Mizwar, pengarah komite seleksiMereka meminta maaf atas kekeliruan yang terjadi"Segala hal mengakibatkan lahirnya kesalahan dan kekeliruan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya sebagai koordinatorKarena telah timbul akibat yang menjadi kontroversiSeharusnya, hasil keputusan tunduk pada buku pedoman dan ketetapan yang sudah dibuat," ujar Labbes.

Penetapan dua judul film susulan itu menimbulkan kesan hanya untuk memenuhi syarat buku pedomanApakah penyelenggaraan FFI sudah ditunggangi kepentingan tertentu? Labbes membantah hal tersebut"Saya tidak berprasangka pada persoalan ituSaya tidak percaya adanya upaya perusakan dan pembusukan di FFIKalaupun ada, saya akan pasang badan," jelasnya.

Deddy Mizwar menambahkan, penjurian di FFI masih independen"Saya jamin itu," tegasnyaAktor senior tersebut mengatakan, dirinya akan menentang keras jika ada hal-hal yang di luar batas dan tidak seharusnya.

Menurut pemeran Nagabonar dalam film Nagabonar Jadi 2 itu, komite seleksi sudah menjelaskan kepadanya tentang dua film yang disusulkan lolos seleksi"Namun, itu bukan hak dan kewajiban kami untuk menjelaskan kepada publikBiarkan mereka (komite seleksi) yang menjelaskanSebab, soal film yang masuk, kami tidak bisa ikut campur," terangnya.

Anehnya, dalam jumpa pers itu tidak ada satu pun wakil dari komite seleksiPadahal, merekalah yang berkompeten menjawabDeddy dan Labbes pun tidak bisa memberikan penjelasan berartiMereka hanya mengakui bahwa telah terjadi kesalahan dan kekeliruan"Kami minta maafKatakan saja kami goblok kali ini," kata Deddy lalu tertawaDia menjelaskan, Komite FFI melakukan kesalahan dan sanksinya akan tercatat dalam sejarah pelaksanaan FFI dan itu tidak bisa terhapus.

FFI tahun ini semula akan dihelat di Batam, Kepulauan RiauNamun, rencana tersebut direvisi karena alasan biayaAnehnya, acara tersebut kemudian dilangsungkan di dua tempat, yaitu Batam dan Jakarta.

Detailnya, pembacaan nominasi dilakukan di Batam pada 28 November mendatangNah, malam penganugerahan dihelat di Central Park, Jakarta, pada 6 Desember mendatangMenurut panitia, jika acara puncak tetap diadakan di Batam, biaya yang dikeluarkan sangat mahalMisalnya, biaya untuk akomodasi artis(jan/c8/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Titi Sjuman Main Drum untuk Slank


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler