jpnn.com - BANYUWANGI - Presiden Jokowi bersyukur dan mengapresiasi kelancaran Festival Tradisi Islam Nusantara yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (9/1) malam.
Menteri BUMN yang juga Ketua Panitia Pengarah Peringatan Harlah Satu Abad NU Erick Thohir mengatakan, Festival Tradisi Islam Nusantara di Banyuwangi adalah salah satu rangkaian peringatan Satu Abad NU.
BACA JUGA: Disukai Warga NU, Erick Thohir Melejit di Bursa Cawapres 2024
Total ada sembilan program utama yang terus digelar, di antaranya soal penguatan digitalisasi, pemberdayaan kaum perempuan, pekan olahraga, muktamar fikih peradaban, gerakan kemandirian NU, hingga beragam atraksi seni dan budaya.
“Ini membuktikan bahwa kiprah NU tidak hanya menyebarkan ajaran Islam, tetapi termasuk membangun peradaban dengan jalan kebudayaan. Kami berharap berbagai kegiatan ini bisa menjadi suluh bagi generasi penerus NU dan menjadi penuntun kemaslahatan rakyat Indonesia secara menyeluruh,” kata Erick.
BACA JUGA: Erick Thohir Potong Birokrasi Rumit yang Menyulitkan Inovasi dan Investasi
Menteri kelahiran Jakarta, 30 Mei 1970 itu menuturkan Festival Tradisi Islam Nusantara memperkuat pemahaman tentang betapa Islam menjadi agama yang ramah bagi semuanya.
Adapun penunjukan Banyuwangi sebagai tuan rumah tak lepas dari akar histori Banyuwangi yang cukup kuat dalam tradisi NU.
BACA JUGA: Peduli Perekonomian Pesantren, Erick Thohir Berdayakan UMKM Daerah
“Penunjukan Banyuwangi menjadi tuan rumah karena memiliki aspek histori,” kata Erick.
Banyuwangi adalah tempat lahirnya selawat Badar yang menjadi ciri khas nahdiyin (warga NU). Selawat itu digubah almarhum KH. Ali Manshur, pada 1960-an di Banyuwangi.
Di Banyuwangi pula, Gerakan Pemuda Ansor didirikan, tepatnya saat Muktamar ke-9 NU tanggal 23 April 1934 di Banyuwangi.
Selain itu di Banyuwangi juga terdapat banyak pondok pesantren NU. Banyak santri dan santriwati dari berbagai pelosok nusantara yang mondok di Banyuwangi.
Festival Tradisi Islam Nusantara yang digelar di Banyuwangi dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi), didampingi sejumlah tokoh, di antaranya Menko Polhukam Mahfud MD, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PAN RB yang juga Ketua Panitia Festival Tradisi Islam Nusantara Abdullah Azwar Anas.
Hadir pula Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Foto: source for JPNN
Dari jajaran pengurus PBNU, hadir Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Bendahara Umum PBNU Gudfan Arif Ghofurs, dan Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU Yenny Wahid serta jajaran pengurus NU dari PBNU, PWNU Jatim, maupun pengurus cabang.
Festival ini juga menghadirkan konser selawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf.
Festival Tradisi Islam Nusantara menghadirkan beberapa penampilan kesenian khas NU. Mulai dari Lalaran Alfiyah yang ditampilkan secara kolosal oleh 500 santri dan santriwati se-nusantara yang mondok di berbagai pondok pesantren di Banyuwangi hingga pagelaran hadrah berkolaborasi dengan seni tari rodat syiiran.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menambahkan, Festival Tradisi Islam Nusantara ini menjadi salah satu upaya pelestarian budaya yang tumbuh dalam masyarakat.
“Semoga festival ini tidak hanya bisa nguri-uri budaya, tetapi juga mendatangkan barokah dunia akhirat bagi seluruh masyarakat,” kata Gus Yahya. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan