FIF Group dan Universitas Parahyangan Meluncurkan Score FLS

Rabu, 24 April 2024 – 18:40 WIB
Seluruh narasumber dan peserta pada Kick Off Program SCORE FLS. Foto: source for JPNN

jpnn.com - BANDUNG - PT Federal International Finance (FIFGROUP) berkolaborasi dengan Universitas Parahyangan (UNPAR) meluncurkan program Sustaining Competitive and Responsible Enterprise (SCORE) serta Financial Life Skill (FLS).

Program tersebut sebagai wujud komitmen atas pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui institusi pendidikan.

BACA JUGA: Laba Bersih FIFGroup Capai Rp 30 Triliun di Kuartal III 2023, Meningkat 30,9 Persen

Kick off Program SCORE FLS di Ruang Audio Visual FISIP, Lantai 1, Gedung FISIP Universitas Parahyangan, Bandung pada Selasa (23/4) mengusung tema “Scale Up Your Business for Your Success.”

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung, Dindin Syahidin, mengatakan pelaku usaha harus mampu beradaptasi dengan kondisi saat ini yang begitu dinamis.

BACA JUGA: Dukung Pelestarian Lingkungan, FIFGROUP Hadirkan Kampanye #SatuNafas di IMOS+ 2023

“Dinas Koperasi UMKM sangat terbantu dengan adanya program SCORE FLS ini dalam membantu memberikan penyuluhan dan pembinaan UMKM Kabupaten Bandung dan mendorong para pelaku UMKM yang menjadi peserta untuk dapat berkembang dengan melakukan inovasi yang berdampak terhadap pertumbuhan bisnis usaha,” kata Dindin.

Sementara itu, Microfinancing Division Head FIFGROUP, Cicilia Tri Hapsariningtyas, menyatakan FIFGROUP, melalui brand service FINATRA, senantiasa berkomitmen penuh mendorong perkembangan UMKM Indonesia.

BACA JUGA: Jadi Sponsor Platinum, FIFGROUP Tawarkan Berbagai Promo Spesial Selama di IMOS+ 2023

“Kami tidak hanya menyediakan pembiayaan modal usaha, tetapi juga memberikan berbagai pengembangan pengetahuan dan kemampuan bagi para pelaku UMKM," kata Cicilia.

Sebanyak 50 UMKM di wilayah Bandung berpartisipasi dalam kegiatan inkubasi bisnis dalam program itu. Para peserta mendapatkan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing bisnis mereka.

Microfinancing Partnership and Marketing Development Senior Analyst FIFGROUP Riezky Candra Novariz menjelaskan bahwa UMKM peserta dapat mengoptimalkan berbagai aktivitas dalam pengembangan bisnis mereka.

"Dengan kolaborasi bersama UNPAR, UMKM dapat mengoptimalkan seluruh aktivitas dan fasilitas yang kami berikan, dari Workshop dan Coaching, Mentoring, hingga Pameran Bisnis. Ini adalah kesempatan emas yang tidak boleh dilewatkan," kata Riezky yang selanjutnya meresmikan Kick Off Program SCORE FLS secara simbolis melalui pemukulan gong.

Sebagai rangkaian program pada acara Kick Off Program SCORE FLS tersebut, juga diselenggarakan sebuah kegiatan talkshow yang ditujukan sebagai sharing session bagi UMKM dalam mengembangkan bisnisnya.

Sebagai pembicara hadir Riezky Candra Novariz, Denny Syarief selaku Ketua Perkumpulan Pengusaha Karsa Mandiri (PPKM), Dewi Amoe selaku Alumni Program SCORE & Owner Jenama Amoe Decoucraft, dan Nina Septina selaku Dosen Program Vokasi UNPAR dan SCORE Trainer.

Menurut Riezky, dua permasalahan utama yang dihadapi oleh para pelaku UMKM adalah permodalan dan pemasaran. Banyak UMKM yang mengalami kendala dalam mengembangkan bisnisnya menjadi lebih besar dengan mencakup pasar yang lebih luas.

“FINATRA turut mendukung pengembangan UMKM dengan menjadi solusi finansial pilihan dalam memenuhi kebutuhan modal pertumbuhan usaha. Tidak hanya itu, kami juga turut mewujudkan komitmen kami dalam mendukung UMKM dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan literasi, salah satunya melalui program SCORE FLS untuk UMKM naik kelas,” kata Riezky.

Sementara itu, menurut Nina Septina, UMKM harus lebih aktif mengikuti berbagai kegiatan dalam mendorong pengetahuan dalam berbisnis.

“Kegiatan pembelajaran seperti yang dilakukan pada hari ini harus secara regular diikuti oleh UMKM yang ingin berkembang. Namun, yang perlu diperhatikan adalah UMKM wajib mengimplementasikan ilmu yang telah didapat, agar pembelajaran yang dilakukan tidak sia-sia,” kata Nina.

Dewi Amoe sebagai alumni dari program yang serupa mengakui bahwa dari sejumlah pelatihan yang diikut SCORE FLS menjadi salah satu program yang paling berdampak untuknya.

“Program SCORE FLS ini sangat berbeda dari sejumlah program yang saya ikuti, coach-nya yang berasal dari dosen memberikan pemahaman yang jelas dan tidak menggurui, serta modul yang diajarkan lebih berguna bagi saya untuk diimplementasikan dalam bisnis yang saya jalankan,” tutur Dewi.

Dari sudut pandang Danny Syarief, kebanyakan UMKM saat ini mempertahankan cara lama dalam menjalankan bisnisnya.

Hal tersebut yang membuat banyak para pelaku UMKM menjadi tidak berkembang.

“Pelaku UMKM itu salah satu penyakitnya ialah bertahan di zona nyaman. Enggan berubah dan cenderung mempertahankan cara lama.

"Sementara itu, dunia terus berubah, perilaku pasar juga berubah. Jadi, harus mampu beradaptasi dengan terus mengasah pengetahuan agar bisnis bertahan dan terus berkembang,” kata Danny. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler