jpnn.com - ZURICH - Terbongkarnya kasus penipuan, pencucian uang, suap dan puluhan tuduhan lainnya yang ditujukan buat belasan petinggi FIFA, membuat kongres FIFA yang sedang berlangsung di Zurich, Swiss, berjalan dalam situasi cukup menegangkan.
Presiden FIFA Sepp Blatter tidak hadir dalam konferensi pers awal. Sejumlah anggota juga mulai menyuarakan keraguan apakah kongres masih layak dilanjutkan.
BACA JUGA: The Doctor Ingin Sempurnakan Rekor 7 Tahun di Mugello
UEFA, induk tertinggi sepak bola Eropa sempat menginginkan pemilihan presiden ditunda mengingat FIFA menjadi sorotan investigasi dua otoritas, Amerika Serikat dan Swiss.
Sementara Ketua FA (PSSI-nya Inggris), Greg Dyke sudah terang-terangan meminta Sepp Blatter mundur dari pemilihan dan keluar dari FIFA.
BACA JUGA: Ikat Rising Star Serie A 5 Musim, Juve Keluarkan Rp 600 Miliar
Dyke juga menilai, dengan kondisi ini, dukungan terhadap Blatter akan berkurang. Kalaupun pemilihan presiden tetap digelar, Dyke menilai Blatter akan mudah dikalahkan.
BACA JUGA: Bomber Bengal Plus Mandul Bertahan di Liverpool
Foto: AFP
"Saya percaya peristiwa minggu ini bisa membantu memberikan dukungan kepada kandidat lain untuk memimpin FIFA, yakni Pangeran Ali bin Al Hussein," ujar Dyke seperti diansir dari Sky Sports, Kamis (28/5).
Dyke juga memandang, pangeran dari Jordania itu punya modal lebih kuat dengan citra Blatter yang kian negatif, meski hingga saat ini tidak ada tanda keterlibatan Blatter dari semua kasus yang terbongkar.
"Pangeran Ali cukup percaya diri sebelum peristiwa kemarin saya menduga dia bahkan lebih percaya diri sekarang. Saya pikir Pangeran Ali bisa menang, dalam hal ini tujuan akan tercapai untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Bapak Blatter," ujar Dyke. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dianggap Bikin Aib, Sepp Blatter Diminta Keluar dari FIFA
Redaktur : Tim Redaksi