FIFA Perpanjang Deadline

Tapi Sanksi Tetap Menanti

Sabtu, 31 Maret 2012 – 06:44 WIB
Foto. Dok.JPNN

JAKARTA - Optimisme PSSI jika FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional) akan memberikan waktu tambahan untuk penyelesaian kemelut sepak bola di tanah air terbukti. Dilansir dalam situs resmi FIFA tadi malam (30/3), rapat Exco FIFA memutuskan deadline bagi PSSI diperpanjang sampai 15 Juni mendatang.

"PSSI diberi waktu sampai 15 Juni 2012 untuk menyelesaikan isu-isu yang ada, terutama untuk mengontrol breakaway league," seperti tertulis di situs resmi FIFA tadi malam (30/3).

Diperpanjangnya waktu bagi PSSI ini tentu berita bagus karena ancaman FIFA yang akan segera memberikan sanksi jika tak menyelesaikan dualisme kompetisi sampai 20 Maret tak terjadi. Namun, ini bukan berarti PSSI bisa berleha-leha karena FIFA juga memberikan ancaman lainnya.

"Gagal yang terjadi (menyelesaikan sebelum 15 Juni), akan langsung diserahkan ke komite emergensi FIFA untuk di sanksi," lanjut hasil keputusan exco dalam situs FIFA.

Menanggapi keputusan ini, ketua umum PSSI Djohar Arifin mengaku cukup gembira. Sebab, usaha PSSI yang melobi Exco AFC (Federasi Sepak Bola Asia) agar bisa memperjuangkan keras Indonesia dalam rapat exco FIFA sukses dilakukan.

"Kami tentu bersyukur. Ini tak lepas dari kerja keras Exco AFC  yang berjuang dalam rapat member untuk Indonesia. Untuk sementara kita diselamatkan orang asing," katanya saat dihubungi Jawa Pos tadi malam (30/3).

Selanjutnya, langkah yang akan dilakukan oleh induk sepak bola tanah air itu adalah semakin memaksimalkan usaha rekonsiliasi. Pihaknya bakal semakin intens untuk bisa segera merangkul klub-klub yang berlaga di Indonesia Super League (ISL). Bahkan, PSSI telah menyiapakan langkah strategis agar kegagalan dalam dua proses rekonsiliasi sebelumnya tak sampai terjadi lagi.

Djohar berharap agar proses rekonsiliasi yang telah berjalan ini bisa selesai pada pekan depan. Rencananya, dalam satu dua hari kedepan, tim rekonsiliasi harus kembali bergerak. Hanya, dia tidak ingin cara yang sebelumya gagal dilakukan lagi.

Salah satu langkah strategis yang harus dilakukan oleh tim rekonsiliasi, lanjut Djohar, adalah dengan memangil satu per satu klub ISL (Indonesia Super League).

"Ini mungkin sensitif, jadi kami akan coba panggil satu per satu. Tidak lagi bersama dalam sebuah forum besar, mudah-mudahan bisa membantu rekonsiliasi," tuturnya. 

Djohar menilai, kunci rekonsiliasi ini sebenarnya ada di klub ISL. Sebab, sejauh ini PSSI telah berusaha membuka tangan dan mengalah tapi masih ditolak juga oleh klub ISL. Karena sikap ngotot kedua belah pihak inilah, rekonsiliasi sampai saat ini belum terjadi.

"Mari dibicarakan. Mari ditemukan solusi alternatif agar Indonesia tidak disanksi. Ini demi kebaikan sepak bola kita," tandasnya. (aam/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Juve Optimis Geser Milan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler