jpnn.com, JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah Republik Indoensia (DPD RI) resmi membentuk Panitia Khusus atau Pansus Papua dalam Sidang Paripurna Luar Biasa DPD di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (4/11).
Senator Papua Barat Filep Wamafma dipilih sebagai ketua pansus. Dia akan didampingi tiga wakil ketua yakni Abdullah Puteh, Amelia Salurapa, dan Otopianus P Tebai.
BACA JUGA: DPD Akan Bentuk Pansus Papua, Kunjungi Sorong Guna Mendapat Masukan
Filep Wamafma mengatakan pansus akan berkonsolidasi dengan internal untuk menentukan agenda kerja jangka pendek dan panjang. Kemudian, berkonsultasi dengan pimpinan DPD. Pansus, kata dia, juga akan bekerja sama dengan Badan Komunikasi Anggota DPR dan DPD Papua dan Papua Barat yang sudah terbentuk sebelumnya. Badan ini dipimpin anggota DPD Yorrys Raweyai.
“Kami punya tujuan yang sama agar masalah yang di Papua yang terjadi tahun demi tahun bisa selesai,” kata Filep kepada wartawan usai paripurna.
Filep yang juga sekretaris Badan Komunikasi Anggota DPR dan DPD Papua dan Papua Barat itu menegaskan bahwa sudah saatnya memikirkan bagaimana Papua yang akan datang. “Kemudian, Papua itu tidak mengenal masa lalu, tetapi kami berpikir Papua yang akan datang itu sama dengan provinsi lain di seluruh Indonesia,” ujar Filep.
Wakil Ketua DPD Nono Sampono berharap Pansus Papua melakukan kajian komprehensif terkait persoalan-persoalan di provinsi paling timur Indonesia tersebut. “Kajian komprehensif itu sebagai rekomendasi untuk pemerintah mengambil kebijakan khusus Papua dan Papua Barat,” kata Nono di dalam rapat paripurna.
Nono mengatakan Pansus Papua harus sudah mulai bekerja sejak diputuskan hari ini. Dia meminta Pansus mengoptimalkan waktu seefektif mungkin.
Senator Yorrys Raweyai mengatakan bahwa Pansus Papua dan Badan Komunikasi Anggota DPR dan DPD Papua dan Papua Barat akan bersinergi untuk menyelesaikan berbagai persoalan.
“Terima kasih kepada DPD yang telah menetapkan terbentuknya pansus. Kami juga telah bentuk forum komunokasi di bawah MPR membahas mengenai masalah Papua sehingga menjadi sinergisitas dalam pembahasan persoalan Papua,” kata Yorrys.(boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy