Filipina Desak Indonesia Tidak Serahkan Tebusan ke Abu Sayyaf

Kamis, 21 April 2016 – 19:03 WIB
Ilustrasi: philstar

jpnn.com - MANILA - Pihak angkatan bersenjata Filipina mendesak pemilik kapal Brahma 12 dan Anand 12, yang sepuluh awaknya disandera Abu Sayyaf, tidak menyerahkan tebusan yang diminta.

Salah seorang petinggi Armed Forces of the Philippines (AFP), Brigjen Restituto Padilla mengaku sudah mendengar kabar bahwa majikan kapal (United Tractors), bersedia membayar tebusan 50 juta peso yang diminta Abu Sayyaf.

BACA JUGA: Wewww... Miliarder Belanja Dikawal 8 Robot

"Ini pertama kalinya kami mendengar perkembangan itu. Kami mendorong semua pihak untuk mempertimbangkan kebijakan 'tak ada tebusan' (tak mau kompromi), karena alasan spesifik," kata Padilla seperti dikutip dari InterAksyon, Kamis (21/4).

Dia menjelaskan, pembayaran tebusan merupakan kesempatan buat kelompok Abu Sayyaf semakin memperkuat diri dan memberikan alasan untuk jaringan separatis semakin berkembang.

BACA JUGA: Wow, Israel Buat Bir Jaman Yesus

AFP juga yakin, dengan hasil jarahan atau tebusan yang mereka terima, membuat Abu Sayyaf kian populer dan posisi tawar mereka di pasar gelap persenjataan kian diperhitungkan.

"Fokus kami adalah bagaimana menyelamatkan korban penculikan. Saat ini ada banyak operasi yang sedang berlangsung, yang rinciannya tak mungkik kami ungkap, tapi percayalah, angkatan bersenjata akan melakukan segalanya untuk penyelamatan sandera," kata Padilla. (adk/jpnn)

BACA JUGA: Duh, Nasib Media Online

BACA ARTIKEL LAINNYA... India Relakan Berlian "Raksasa" Tetap di Mahkota Ratu Inggris


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler