jpnn.com, JAKARTA - Film layar lebar terbaru 'Glo, Kau Cahaya' akan segera dirilis Bhuana Art Cinema dalam waktu dekat.
Karya sutradara Ani Ema Susanti ini memberikan banyak pelajaran mengenai pentingnya kesehatan mental dimiliki anak-anak muda di Indonesia.
BACA JUGA: Natasha Wilona Rela Potong dan Warnai Rambut Demi Film Baru
"Di film ini saya ingin memotret bagaimana seorang perempuan muda bertarung untuk keluar dari labirin depresi. Bagaimana pentingnya sebuah kesehatan mental untuk berdiri sendiri," kata Ema baru-baru ini.
Film yang terinspirasi dari beberapa kisah nyata tersebut menggambarkan perjuangan Gloria, yang telah memperoleh prestasi di usia muda. Untuk bangkit kembali itu bukan sesuatu yang mudah.
BACA JUGA: Film Nominasi Oscar 2023 Tayang di KlikFilm Bulan Ini
Dalam perjalanannya, Gloria bahkan harus belajar menerima takdir yang menghinggapinya.
"Terdapat pemikiran bijaksana bahwa daun pun tak akan jatuh jika Tuhan tak menghendaki. Percayalah, ketika segalanya tampak menemui jakan buntu pasti terdapat secercah cahaya yang membantu kita. Asalkan mau berpikiran terbuka," kata Ema.
BACA JUGA: Film Glo, Kau Cahaya Segera Tayang di Bioskop, Ini Jadwalnya
Ema tak bisa memungkiri kisah dalam film berdurasi 93 menit ini sedikit banyak mirip dengan kisah hidupnya yang berliku.
Peraih Piala Citra tahun 2011 pada kategori film pendek tersebut pernah menunda kuliahnya demi bekerja selama dua tahun sebagai pekerja migran di Hong Kong. Hal itu terpaksa dilakukannya demi membantu perekonomian keluarganya.
Meskipun harus bekerja sebagai helper di luar negeri jauh dari keluarga dan sanak-saudara, Ema tak putus asa.
Dari pengalamannya bekerja sebagai TKI, dia justru mampu berkarya dengan menyutradarai film 'Helper Hongkong Ngampus' yang membawanya meraih penghargaan Eagle Awards tahun 2007.
Film tersebut di kemudian hari menginspirasi pemerintah Hong Kong untuk memfasilitasi para TKI agar bisa mengenyam pendidikan formal.
Sepulang dari Hong Kong, Ema melanjutkan kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Surabaya sebelum melanjutkan kuliah diploma di SAE Institute Jakarta mengambil jurusan Film Production.
Dari situ, ia pun terus melahirkan karya-karya film di antaranya film dokumenter At Stake yang meraih sejumlah penghargaan tingkat nasional dan internasional serta berhasil masuk dalam kompetisi film Berlinare 2009, serta film pendek berjudul Donor Asi yang mengantarkannya meraih penghargaan Piala Citra tahun 2011.
Film 'Glo, Kau Cahaya' ini adalah film panjang pertama Ema. Dia pun benar-benar merasakan beratnya perjuangan mewujudkan film impiannya tersebut.
"Sejak awal, saya benar-benar berharap film ini bisa jadi, karena saya sudah sangat lama menanti kesempatan ini," kata wanita kelahiran Jombang, 6 Agustus 1982 tersebut.
Beruntung, dia dibantu oleh sejumlah talenta hebat dalam film ini, di antaranya Kevin Royano, Ratna Riantiarno, Mamat Alkatiri, Monalisa Sembor, Wulan Guritno, Anggun C. Sasmi, Cak Percil, Dani Aditya, dan Putri Nere.
Dia juga berterima kasih pada pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno (alm), yang turut mendorongnya untuk membuat film 'Glo, Kau Cahaya' ini.
Ema mengaku proses syuting film yang memakan waktu satu bulan ini berjalan cukup berat. Salah satunya adalah karena faktor cuaca ekstrem yang terjadi selama 20 hari timnya melakukan syuting di Papua.
Selain itu, tantangan lainnya adalah dalam hal melakukan validasi dialog mengingat dari awal sampai akhir film ini menggunakan bahasa asli Papua.
"Saya harus benar-benar mengecek dialognya supaya benar, mengingat saya pribadi tidak fasih berbahasa Papua," terangnya.
Film 'Glo, Kau Cahaya' ini rencananya akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 9 Maret 2023. Adapun Gala Premier akan digelar di Bioskop Bintaro XChange XXI, Bintaro, Tangerang Selatan pada 6 Maret 2023 mendatang. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad