jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mendukung penuh pembuatan film Impian 1.000 Pulau. Proses pra-peluncuran film ini dilakukan sekaligus dengan pihak pendukung di Dapur Solo Panglima Polim, Jakarta, Selasa (2/10) siang.
Kegiatan pra-peluncuran ini cukup menarik, karena ada unsur revolusi mental di dalamnya yang memang diusung oleh pemerintahan di era Presiden RI Joko Widodo ini. Uniknya adalah, setiap tiket yang dijual dari film ini akan dirupakan juga dalam bentuk penanaman satu pohon mangrove.
BACA JUGA: Puan Maharani: Indonesia Bisa Raih 18 Emas APG 2018
Karena itu, agar target penjualan tiket dan penonton tersebut mencapai jumlah yang diinginkan dan seiring dengan penanaman mangrove, ada gerakan dari para produser muda pembuat film 1000 impian. Gerakan itu adalah dengan membuat event maraton bertajuk Pesona Marathon Gala Premier 1 tiket 1 mangrove film Impian 1000 Pulau.
"Proses promosi untuk mencapai penonton sampai dengan 5 juta ini akan dilakukan dengan out of the box oleh rekan-rekan kita dari para produser," kata Ivonny Zakaria, ketua Gerakan 1000 yang mendukung pembuatan film Impian 1000 Pulau ini.
BACA JUGA: Menko PMK Terus Koordinasi Penanganan Dampak Bencana Palu
Menanggapi program ini, Kemenko PMK merasa senang karena gerakan ini cukup mumpuni untuk membantu menjaga alam Indonesia. Dalam film ini, Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK Nyoman Shuida melihat ada semangat besar dari generasi muda untuk menjaga alam Indonesia.
"Kami senang, di sini terlihat gerakan revolusi mental itu terus berjalan. Kami berharap film ini bisa mencapai target bahkan melebihi penontonnya," terangnya.
BACA JUGA: Seskemenko PMK Pimpin Delegasi Indonesia di Sidang SOCA
Film Impian 1000 Pulau digagas oleh Komunitas Sineas Muda Indonesia (yang berasal dari anak muda usia sekolah dari Cikarang, Jawa Barat) mulai November 2015 disutradarai oleh Naphtali Ivan, ditulis oleh Ernest Lesmana dengan Produser Kevyn Augusta, Shareen Natalie. Mereka didampingi oleh Produser dari Kepulauan Seribu, serta crew dari Kepulauan Seribu.
Film ini mengangkat cerita tentang Galang, seorang Anak Nelayan yang ingin mengejar mimpi namun ditentang oleh ayahnya yang melakukan penangkapan ikan dengan cara Muroami, yakni menggunakan kompresor yang dilarang.
"Film ini tidak hanya sekadar cerita, tetapi menampilkan realita impian anak Pesisir di seluruh Indonesia yang memang merupakan Negara Kepulauan terbesar di Dunia. Anak yang bangga dilahirkan dan dibesarkan di pulau yang memiliki mimpi menggapai peluang di Kota yang lebih maju untuk membangun Pulau mereka," tutupnya. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Lakukan Tanggap Darurat Bencana Palu dan Donggala
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad