SUTRADARA peraih Oscar, Oliver Stone mengecam langkah beberapa produsen film Hollywood yang dinilainya terlalu memaksakan keinginan mereka sendiri dalam menggambarkan sosok pendiri Wikileaks, Julian Assange.
Menurut dia, film dokumenter "We Steal Secrets, The Fifth Estate, serta film lain produksi Dreamworks yang kini tengah dibuat, tak "ramah" pada Julian.
Seluruh film tadi, dimata Oliver Stone, justru tak memberikan gambaran pada penonton betapa pentingnya keterbukaan informasi seperti yang selama ini diperjuangkan Wikileaks.
"Ku kira tak semua orang Amerika sadar betapa pentingnya Wikileaks dan kenapa kasus Julian perlu dukungan," kata sutradara "Born on the 4th of July" itu, seperti diberitakan situs berita wenn, Kamis (11/4).
Julian menurut Oliver, kini sedang jadi korban penyalahgunaan kekuasaan dari mereka yang menentang kebebasan berbicara. Mereka kemudian merancang skenario seolah programer komputer kelahiran Australia itu telah melakukan penyerangan seksual terhadap dua wanita di Swedia.
Hasilnya, sejak Juni tahun lalu, Julian ditetapkan jadi buron pemerintah Swedia hingga akhirnya dia terpasa berlindung di Kedubes Ekuador.
Kesimpulan ini diperoleh Oliver setelah dia bertemu langsung dengan Julian di Kedutaan Ekuador di London, Inggris. "Sedih rasanya Julian tak bisa ke luar (Kedubes Ekuador) bersama aku," kicau Oliver lewat twitter.
Selama tinggal di Kedubes, lanjut Oliver, Julian ditempatkan di sebuah ruangan sempit dan lembab. Tanpa teman, tanpa punya aktivitas jelas. "Padahal dia orang yang punya banyak ide," tambah Oliver.
Dua perusahan film, yakni Josephson Entertainment dan Michelle Krumm Productions memastikan akan segera merilis film soal perjalanan hidup pendiri situs pembocor rahasia penting pemerintah tersebut. The Fifth Estate rencanannya dibintangi aktor Australia, Benedict Cumberbatch, sementara sutradara Alex Gibney bakal menyutradarai film dokumenter "We Steal Secrets". (pra/jpnn)
Menurut dia, film dokumenter "We Steal Secrets, The Fifth Estate, serta film lain produksi Dreamworks yang kini tengah dibuat, tak "ramah" pada Julian.
Seluruh film tadi, dimata Oliver Stone, justru tak memberikan gambaran pada penonton betapa pentingnya keterbukaan informasi seperti yang selama ini diperjuangkan Wikileaks.
"Ku kira tak semua orang Amerika sadar betapa pentingnya Wikileaks dan kenapa kasus Julian perlu dukungan," kata sutradara "Born on the 4th of July" itu, seperti diberitakan situs berita wenn, Kamis (11/4).
Julian menurut Oliver, kini sedang jadi korban penyalahgunaan kekuasaan dari mereka yang menentang kebebasan berbicara. Mereka kemudian merancang skenario seolah programer komputer kelahiran Australia itu telah melakukan penyerangan seksual terhadap dua wanita di Swedia.
Hasilnya, sejak Juni tahun lalu, Julian ditetapkan jadi buron pemerintah Swedia hingga akhirnya dia terpasa berlindung di Kedubes Ekuador.
Kesimpulan ini diperoleh Oliver setelah dia bertemu langsung dengan Julian di Kedutaan Ekuador di London, Inggris. "Sedih rasanya Julian tak bisa ke luar (Kedubes Ekuador) bersama aku," kicau Oliver lewat twitter.
Selama tinggal di Kedubes, lanjut Oliver, Julian ditempatkan di sebuah ruangan sempit dan lembab. Tanpa teman, tanpa punya aktivitas jelas. "Padahal dia orang yang punya banyak ide," tambah Oliver.
Dua perusahan film, yakni Josephson Entertainment dan Michelle Krumm Productions memastikan akan segera merilis film soal perjalanan hidup pendiri situs pembocor rahasia penting pemerintah tersebut. The Fifth Estate rencanannya dibintangi aktor Australia, Benedict Cumberbatch, sementara sutradara Alex Gibney bakal menyutradarai film dokumenter "We Steal Secrets". (pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nana Mirdad Tak Mau Ikut Campur
Redaktur : Tim Redaksi