jpnn.com, JAKARTA - Yuni Shara menceritakan secara detail apa yang dia alami sebelum rumahnya terendam banjir. Secara tak langsung, rupanya ibu dua anak ini sudah merasakan akan datangnya musibah.
Karena itu, pelantun lagu tembang lawas ini merasa sangat bersyukur berada di rumah saat banjir menghantam Jakarta dan sekitarnya, pada Rabu (1/1).
BACA JUGA: Hamdalah, Banjir di Rumah Yuni Shara Sudah Surut
Pasalnya, Yuni bisa saja masih berada di luar kota bersama putranya merayakan pergantian tahun 2020.
Yuni menjelaskan pada 30 Desember dia masih bekerja di Manado. Lalu, 31 Desember subuh terbang ke Jakarta untuk transit dan lanjut terbang menuju Bali menyambut Tahun Baru bersama anak-anaknya liburan bersama keluarga mantan suaminya, Henry Siahaan.
BACA JUGA: Rumah Diterjang Banjir, Ibunda Yuni Shara Dievakuasi Petugas
Namun, entah mengapa, siangnya, Yuni merasa ingin pulang segera ke Jakarta. Perasaan yang mendesak hingga akhirnya dia merealisasikannya.
“Siang saya sudah sampai Bali dan kumpul bersama mereka. Sore jam 5, mendadak saya pengen pulang karena kepikiran mama di rumah. Akhirnya saya putuskan malam itu juga saya kembali ke Jakarta. Sebelum pulang, Papanya anak-anak minta supaya saya foto sama anak-anak dulu. Setelah foto, saya langsung menuju bandara Ngurah Rai,” ungkapnya.
BACA JUGA: Rumah Diterjang Banjir, Yuni Shara: Alhamdulillah
Sampai Jakarta sekira pukul 21.30 WIB. “Memasuki 2020 saya hanya sendiri saja, melakukan sujud syukur. Selanjutnya, kembali ke morning routine,” lanjutnya.
Rabu itu setelah salat subuh, pemilik nama Wahyu Setyaning Budi ini membuka jendela dan mengintip keluar. Saat itu, hujan sudan turun dan air sampai pagar.
“Saya enggak kepikiran apa-apa. Saya tidur lagi, dan bangun jam 06.30 WIB. Seperti biasa menyapa tanaman saya yang sudah mulai tergenang air,” tambahnya.
Namun, setelah sarapan, staf di rumahnya mendadak gulung karpet padahal air masih di halaman.
“Mereka bilang antisipasi saja takut air akan naik. (Secara di rumah saya karpet semua). Akhirnya sayapun ke kamar dan saya gulung-gulung karpet. Enggak lama setelah karpet tergulung semua, air naik sampai teras. Saya putuskan melakban semua kusen-kusun, biar air enggak masuk. Tapi enggak lama, air masuk ke dalam rumah dengan cepat,” kenangnya.
Menyadari semua yang terjadi, Yuni sadar semua sudah kehendak Allah sehingga dia bisa mengantisipasi benda-benda tak terendam banjir lebih parah.
“Alhamdulillah, sambil tersenyum, dalam hati “oh, ini toh maksudnya?” . Maturnuwon GustiAllah yang sudah membuat grand design sedemikian. Sehingga saya ada di rumah saat kejadian banjir. Terima kasih juga pada anak-anakku Cavin & Cello sayang, yang sudah mengijinkan Bunda pulang ke Jakarta,” pungkas Yuni.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy