First Man Angkat Sisi Lain Manusia Pertama di Bulan

Jumat, 19 Oktober 2018 – 22:23 WIB
Ryan Gosling di First Man. Foto: YouTube

jpnn.com - Dari judulnya, penonton mungkin sudah bisa menebak bahwa film First Man secara garis besar mengisahkan perjalanan paling berbahaya dalam sejarah.

Neil Armstrong (Ryan Gosling) menerima misi Apollo 11. Yakni, menjadi manusia pertama yang tiba di bulan.

BACA JUGA: Pasangan Selebriti Ini Punya Dua Anak Hasil Kumpul Kebo

Film yang ditulis Josh Singer itu diadaptasi dari buku First Man: The Life of Neil A. Armstrong karya James R. Hansen.

Chazelle paham betul bahwa karyanya tersebut bukanlah film pertama yang menceritakan Armstrong. Tugasnya adalah membuat First Man berbeda.

''Strateginya yang berani adalah membuat film itu menceritakan hal-hal yang belum terungkap sebelumnya,'' tulis Owen Gleiberman, kritikus Variety.

Film tersebut hampir seluruhnya mengambil sudut pandang Armstrong itu sendiri. Dengan begitu, penonton bisa melihat dan mendengar apa yang dirasakannya selama misi tersebut.

Termasuk pergolakan batinnya saat putrinya, Karen (Lucy Stafford), meninggal akibat kanker otak sebelum berusia 3 tahun. Demi misi itu, Armstrong harus rela meninggalkan sang istri Janet (Claire Foy) yang setia mendukungnya.

Armstrong digambarkan sebagai laki-laki yang humble namun tak begitu pandai berkomunikasi. ''Dia digambarkan sebagai orang yang sangat kompeten, murung, dan menarik. Dia akan menunjukkan emosinya ketika ada sesuatu yang mengingatkannya kepada putrinya,'' tulis Margot Harrison, kritikus Seven Days.

Sebagian besar kritikus setuju bahwa Gosling mampu mendalami perannya dengan apik. ''Gosling mengesampingkan kharisma alaminya untuk menggambarkan seorang pria yang hanya ingin bekerja dengan kesungguhan dan tanpa ego,'' tulis David Rooney, kolumnis Hollywood Reporter.

Chazelle yang sebelumnya juga mengarahkan Gosling di La La Land memberikan bumbu humor yang tipis di sela-sela dialog Armstrong. Menunjukkan hubungan persahabatannya yang hangat dengan rekan-rekan sesama astronot.

Satu lagi yang membuat film tersebut layak mendapatkan skor 88 persen di Rotten Tomatoes, visualisasi yang keren. Untuk urusan sinematografi, Chazelle masih memercayakannya kepada Linus Sandgren (La La Land).

Penonton akan ikut merasakan duduk di kursi kokpit roket NASA yang sempit lengkap dengan tombol-tombol yang terlihat rumit. Chazelle dan timnya berhasil meng-capture betapa menegangkannya misi itu (jangan lupakan pula jasa Justin Horowitz sebagai komposer music scoring yang meningkatkan level ketegangan film tersebut). (adn/c22/jan)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler