Fitria si Penusuk Wiranto Pernah jadi Pelayan di Warteg

Jumat, 11 Oktober 2019 – 15:38 WIB
Sejumlah tetangga pelaku penusukan terhadap Wiranto, Fitria Diana, mengatakan Fitria Diana dikenal pendiam setelah berjilbab dan bercadar. Foto: ANTARA/ Kutnadi

jpnn.com, BREBES - Salah satu pelaku penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto dan Kapolsek Menes, Pandeglang, Banten, Kompol Daryanto, bernama Fitria Andriana (20).

Perempuan muda itu warga Desa Sitanggal, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Fitria dikenal pendiam setelah memakai pakaian jilbab dan bercadar.

BACA JUGA: Ryamizard Ryacudu: Saya 14 Tahun di Daerah Operasi, jadi Mengerti

Teman kecil Fitria Diana, Devi Novitasari (22) di Brebes, Jumat, mengatakan bahwa temannya itu saat duduk kelas 3 Sekolah Dasar Negeri 1 Sitanggal dikenal nakal dan tomboi sehingga dia tidak sekolah di SD itu lagi.

"Akan tetapi, sikap nakal yang dibawa sejak kecil berubah menjadi seorang yang pendiam setelah usia dewasa dengan memakai pakaian jilbab dan bercadar," katanya.

BACA JUGA: Menhan Ryamizard Ryacudu: Saya Kesal Sebetulnya

Devi mengaku pernah merantau bersama dengan Fitria Diana di Jakarta pada 2012 sebagai pelayan warung makan Warteg.

"Saya hanya bekerja dengan dia (Fitria, red.) selama dua bulan saja, kemudian dia bekerja di mana dan apa pekerjaannya saya tidak tahu. Oleh karena, saya terkejut dan kaget setelah mengetahui jika Fitria melakukan aksi nekat itu (penusukan, red)," katanya.
Susilowati, juga tetangga Fitria, mengatakan Fitria Diana dikenal pendiam sejak tiga bulan terakhir ini setelah berpakaian jilbab.

BACA JUGA: Wiranto Sampaikan Sesuatu yang Mengharukan ke Jokowi di RSPAD

"Saat pulang ke rumahnya, Fitria Diana hanya tinggal bersama orang tua dan seorang adiknya di rumahnya. Dia (Fitria) sudah berbeda sikap dibanding sebelum berjilbab, dia pendiam dan tidak akan menyapa orang lain jika tidak disapa orang," katanya.

Sementara, orang tua Fitria Diana, Sunarto (51) mengatakan keluarganya sempat kaget saat perangkat desa bersama petugas Polres Brebes berkunjung ke rumahnya.

"Saat itu, saya sedang tidur dan tiba-tiba ada petugas yang datang ke rumahnya untuk menanyakan anaknya (Fitria, red.)," katanya didampingi adik Fitria, Muhamad Jihan Fahira.

Dia cerita sempat dibawa petugas Polres Brebes pada Kamis petang (10/10) terkait masalah anaknya yang diduga melakukan penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto.

"Saya dimintai keterangan oleh petugas kepolisian seputar masalah anaknya. Kami pulang kembali diantar oleh petugas dan Kepala Desa Sitanggal sekitar pukul 00.00 WIB atau Jumat pagi (11/10)," katanya. (Antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler