jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat Indonesia belakangan ini dihebohkan dengan adanya dua pasien yang sudah dinyatakan positif mengidap virus corona pada tanggal 2 Maret 2020.
Setelah adanya pernyataan resmi dari Kementerian Kesehatan, dan Presiden Republik Indonesia terkait adanya pasien positif corona, masyarakat menjadi panik dan mengakibatkan banyaknya masyarakat yang membeli bahan makanan secara berlebihan atau dikenal dengan istilah panic buying.
BACA JUGA: Dua RSUD Ini Siapkan Paramedis untuk Menangani Pasien Virus Corona
Merespons hal itu, Anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Kota Administrasi Jakarta Utara Syarief Hidayatullah mengajak kepada masyarakat untuk tidak panik berlebihan.
“Sebaiknya membangun solidaritas sesama masyarakat,” katanya dalam ketengan persnya, Rabu (4/3).
BACA JUGA: Civitas Akademika USU Diimbau Siaga Virus Corona
Menurut Syarief, panik berlebihan tidak akan pernah menyelesaikan semua persoalan yang ada, akan tetapi sebaliknya menambah masalah sosial baru di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang ada. Seperti kelangkaan bahan makanan, masker dan pembersih tangan.
“Masyarakat tidaklah harus menyetok bahan makanan dan masker serta pembersih tangan secara berlebihan, masyarakat harus juga menjaga kebaikan bersama common good dalam kehidupannya sehingga saudara-saudara kita mendapatkan hak-hak yang sama dalam kebutuhan hidupnya,” katanya.
BACA JUGA: TNI AL Bentuk Satgas Corona, Pesawat Siap Disiagakan
Syarief juga percaya bahwa peran lintas sektoral yang ada, antara pemerintah pusat dan daerah sudah berjalan dengan sangat baik, bahkan keduanya sudah bekerja secara maksimal untuk melindungi masyarakatnya. Akan tetapi hal tersebut menjadi sia-sia jika masyarakatnya sendiri tidak dapat bekerja sama dalam menangani virus tersebut.
Atas nama FKDM Kota Administrasi Jakarta Utara, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia dan khususnya Jakarta untuk senantiasa berdoa kepada Tuhan YME agar kita semua terhindar dari virus tersebut dan tidak banyak saudara-saudara kita yang terkena virus tersebut.
“Jika ada masyarakat yang telah bepergian ke negara-negara yang terjangkiti virus tersebut, dan memiliki gejala-gejala yang mirip maka sebaiknya segera menghubungi pihak-pihak terkait,” ujarnya.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich