Flmkan Kiai Ahmad Dahlan

Sabtu, 09 Agustus 2008 – 21:26 WIB

JAKARTA - Sutradara kondang Setiawan Hanung Bramantyo mengaku sedikit kesulitan mengorek informasi tentang diri pribadi Kiai Ahmad DahlanHanya saja, dia bisa mencari biografi tokoh pendiri Muhammadiyah itu lewat gerakan-gerakan dan karya nyatanya.

jpnn.com - Menurut sutradara film layar lebar Get Married dan Ayat Ayat Cinta itu, bila membeber cerita tentang peran Kiai Ahmad Dahlan dalam masyarakat, berarti porsi cerita untuk keluarga akan mengecil

BACA JUGA: Yofi-Vita Duel di Depan Senior

Sebaliknya, bila disoroti tentang keluarganya, berarti porsi cerita perannya dalam masyarakat akan lebih sedikit.

”Sejauh ini sifatnya masih global

Saya belum tentukan apakah lebih condong ke perannya dalam masyarakat atau dalam keluarga

BACA JUGA: Hari Hoki, Wanna B Promosikan Dua Pendatang Baru

Tapi satu hal yang perlu diketahui bahwa Kiai Dahlan itu sosok yang tidak mudah tercatat secara pribadi, karena orangnya tertutup
Tapi secara pergerakannya banyak sudah hasilnya

BACA JUGA: Baron, Come Back With Soulmate

Hingga kita susah membidik kiai Dahlan,” ujar Hanung berterus terang.

Namun, dalam filmnya nanti, kata pria yang disebut-sebut sedang menjalin hubungan asmara dengan aktris Zaskia Adya Mecca itu, dirinya tak mau membuat film yang memunculkan Kiai Ahmad Dahlan, melainkan lebih menggambarkan Kiai Ahmad Dahlan sebagai seorang manusia biasa.

”Sehingga ketika penonton melihat, wah, ternyata saya juga bisa melakukan seperti apa yang dilakukan Kiai DahlanItu yang ingin kita buat,” beber pria kelahiran Yogyakarta, 1 Oktober 1975 ituMenurut Hanung, membuat film terkait dengan Kiai Ahmad Dahlan diawali karena dirinya terinspirasi ketika menonton film Gandhi”Ghandi disana diperlihatkan sebagai manusia biasaKita tidak mengkultuskan bahwa Gandhi tak ada cacatSaya tidak mauSama seperti Kiai DahlanApakah dia punya kekuranganIyaSekarang kan karena ada foto-foto, kalau jadi kultus itu berbahaya,” papar jebolan Jurusan Film Fakultas Film dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta itu.

Hanya saja, lanjut Hanung, sosok Kiai Ahmad Dahlan itu merupakan pribadi yang suka bertanya dan bandel”Bandel dalam artian bahwa dia membangkang kultur yang buat dia tidak pasSeperti waktu itu ada acara 40 harianOrang yang sudah meninggal dikasih sesaji segala macam dan itu harganya mahalKiai Dahlan bertanya, orang mati emangnya bias makanPertanyaan itu dianggap bandel, nakal, tapi itu memang wajar untuk ditanya,” beber Sutradara Terbaik tahun 2005 lewat film arahannya, Brownies (untuk Piala Citra, film layar lebar) dalam ajang Festival Film Indonesia tersebut.(gus/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Chili Band Launching Album Perdana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler