Kekalahan Floyd terjadi karena hakim menolak permohonan tahanan rumah, sebagai ganti tahanan penjara selama 90 hari yang dijalaninya sejak dua pekan lalu. Dalih Floyd, jika terus di dalam penjara dia bakal dehidrasi, kurang gizi, dan tak bisa fokus latihan.
Pendek kata, penjara membuat karier tinjunya terancam. Karena takut gelarnya direbut petinju lain, sumber laman TMZ yang dikutip Kamis (14/6), menyebut Floyd bahkan sampai rela merengek seperti bocah.
Ratapan petinju 34 tahun ini tetap tak menggoyahkan sikap hakim yang hanya disebut berinisial BS. "Itu kesalahan Anda," ucap hakim, merujuk penganiayaan yang dilakukan Floyd terhadap bekas pacarnya, Josie Harris pada September 2011.
Hakim justru menanggapi sinis alasan Floyd. Ketersediaan air diyakini cukup bahkan mengucur 24 jam. Soal kurang gizi, bisa terjadi karena Floyd sendiri tak mau memakan makanan yang disediakan penjara.
Hakim juga menolak keras keluhan Floyd bahwa dia tidak dapat berlatih di sasana berstandar juara dunia. Namun soal jadwal latihan rutin, hakim mengakui di penjara takkan bisa terjadwal dengan benar.
Meski begitu, ruang dan waktu serta fasilitas fisik di penjara terbilang cukup. Lain halnya, sindir hakim, jika Floyd sendiri memilih kalah "TKO". (pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pakai Topi Keberuntungan
Redaktur : Tim Redaksi