"Ada beberapa sampel yang kita kirim untuk dilakukan uji lab di Banjarmasin. Hasilnya cukup mengejutkan, ada diantara sampel tersebut yang positif terinfeksi virus flu burung,"ÃÂ ujar Rais Kahar, Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat pada Dispertanak Kabupaten Nunukan.
Lanjutnya, langkah preventif yang dilakukan Dispertanak saat ini cukup terbatas. Pasalnya, tahun ini Dispertanak Nunukan tidak menganggarkan pengadaan alat deteksi cepat guna mendiagnosis penyebaran virus H5N1 ini. Kendati demikian, kawasan peternakan yang didalamnya ditemukan unggas-unggas yang sedang sakit, secepatnya dilakukan penyemprotan desinfektan terhadap kandang serta lingkungan sekitar untuk mencegah penyebarluasan hama.
"Kita juga mengimbau agar seluruh peternak maupun warga yang membudidayakan hewan jenis unggas, sebisa mungkin melapor ke Dispertanak ketika menemukan unggas-unggas peliharaan yang sedang sakit,"ÃÂ ungkap Rais.
Lebih lanjut dia menjelaskan, penemuan virus flu burung di Nunukan memang cukup mengejutkan. Apalagi virus H5N1 yang ditemukan kali ini, sedikit berbeda dengan virus H5N1 yang ditemukan di berbagai daerah di Indonesia beberapa tahun silam.
Dia memprediksi, virus H5N1 kali ini kemungkinan besar sudah mengalami perubahan genetic (berevolusi). Sebab, dalam satu kasus kematian unggas yang ditemukan di kawasan peternakan milik warga di Jalan Bhayangkara dua bulan lalu, hanya beberapa ayam saja yang megalami sakit sebelum mati.
"Biasanya, ketika virus flu burung ini menyerang satu wilayah, ayam-ayam lain yang ada disekitarnya bisa dengan cepat ikut terinfeksi. Tapi kali ini tidak, hanya beberapa ayam saja terserang,"ÃÂ ungkapnya.
"Tapi resiko penularan kepada manusia masih tetap sama, makanya kita minta masyarakat lebih berhati-hati. Sebisa mungkin jauhi ayam yang sedang sakit, karena proses penyebaran virus ini bisa melalui udara,"ÃÂ tambahnya.
Penyebab dan asal merebaknya virus flu burung di Nunukan belum diketahui pasti. Namun yang cukup melegakan, sampai hari ini belum ada laporan tentang adanya manusia yang positif terinfeksi virus ini.
"Sampai hari ini belum ada, makanya kita meminta agar warga meningkatkan kewaspadaan. Jangan sampai virus ini tertular ke manusia,"ÃÂ ujar Rais.
Unggas jenis ayam memang cukup primadona di kalangan masyarakat Nunukan. Beberapa jenis ayam memang sengaja dibudidayakan untuk kepentingan tertentu. Mulai dari kontes ayam, kebutuhan pangan hingga kepentingan usaha.
Apalagi menjelang perayaan Hari Raya Iduladha, permintaan ayam bakal meningkat secara signifikan. Sebagai catatan, unggas yang ditemukan positif terinfeksi virus H5N1 baru-baru ini, merupakan unggas jenis ayam kampung.(dra/ndy)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apek Singapura Tewas Akibat Obat Kuat
Redaktur : Tim Redaksi