jpnn.com, JAKARTA - Untuk kelima kalinya, Joe Matter School of Musici (JMSM) menggelar Family Matter Day. Kali ini, JMSM mengusung tema 'Kejar Mimpi dalam Family Matter Day yang diselenggarakan di South Quarter Dome, Jakarta Selatan, pada Minggu (23/9) kemarin.
Direktur JMSM Joe Matindas mengatakan, 5th Family Matter Day (FMD) kali ini mengalami peningkatan dari sebelumnya. Kali ini, acara disaksikan oleh lebih dari 400 penton dan menampilkan lebih dari 70 murid JMSM.
BACA JUGA: KD Betah Berlama-lama di Toko Furnitur, Nih Alasannya
"JMSM selalu menampilkan talkshow yang bermanfaat bagi orang tua muri dalam setiap acara Family Matter Day," kata Joe Matindas ditemui sebelum acara.
Talkshow di acara FMD yang menghadirkan pendongeng Indonesia, Tony Steve dan piskolog Amanda Margia Wiranata.
BACA JUGA: Menderita Asma? Coba Atasi dengan Cara ini
Menurutnya, acara yang digelar rutin setiap empat bulan sekali ini diselenggarakan untuk memberikan kesempatan pada murid-murid JMSM tampil di atas panggung. Mereka menunjukkan kebolehannya agar bisa meningkatkan kepercayaan diri.
"Dari acara ini, orang tua murid bisa belajar langsung dari mentor dan nara sumber JMSM tentang bagaimana memotivasi anak-anak berani bermimpi, menghargai prosesnya, dan pantang menyerah dalam mengejar mimpi mereka," jelas Joe.
BACA JUGA: 6 Tanda Diet Anda Salah dan Berbahaya
Selain menampilkan murid-murid JMSM dan talkshow, penyelenggara juga menghadirkan pertunjukkan cerita dongeng yang dibawakan Tony Steve (pendongen Indonesia) dengan berkolaborasi oleh para choaces untuk audio visual dan live music.
"Sejak berdiri September 2016, kami menggunakan coaching metodology dalam proses belajar mengajar. Tim pengajar kami ada Ayu Dyah Pasha (artis senior), Amanda Margia Wiranata (psikolog), Rien Safrina Djamalus (dosen fakultas pendidikan seni drama, tari dan musik UNJ), Maik Hinganaday (guru bahasa Inggris), Antonia Rahartati Bambang (translator komik Asterix), serta Tony Steve (pendongeng Indonesia)," tandasnya. (mg7/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sah Bawa Dua Tas Sekaligus
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh