Foke Jamin Tol Bandara Bebas Banjir

Disiapkan Pompa Kapasitas 12 Meter Kubik Per Detik

Senin, 23 Januari 2012 – 18:45 WIB

BANJIR besar yang pernah melanda Tol Bandara Soekarno-Hatta pada 2007 lalu, tampaknya tak akan terjadi lagi. Pemprov DKI Jakarta telah melakukan antisipasi dengan memasang tiga unit pompa air yang terletak di sisi utara Jalan Tol Sedyatmo. Saat ini, pompa-pompa tersebut telah berfungsi baik. Bahkan, pompa ulir atau srew itu dapat menyedot air 12 meter kubik per detik.

Pemprov DKI bersama PT Jasa Marga juga membangun long storage atau penampungan air hujan di sepanjang sisi utara tol bandara. Long storage ini berfungsi menampung aliran air hujan sehingga tidak masuk ke jalan tol. “Saya menjamin kejadian banjir besar di jalan tol pada 2007 lalu tidak akan terulang lagi di Tol Bandara ini. Saya jamin, Jalan Tol Bandara tidak akan mengalami banjir hingga terputusnya akses jalan,” kata Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta, saat meninjau kesiapan dan kesiagaan fasilitas sarana dan prasarana pengendalian banjir di Jakarta, Minggu (12/1).

Fauzi mengungkapkan, pada 2007 lalu, akses Jalan Tol Bandara sempat terputus karena tergenang banjir cukup besar antara ketinggian 1 meter hingga 2 meter. Saat itu, curah hujan sangat tinggi, sehingga air hujan mengalir ke jalan tol dan banjir yang mengakibatkan kendaraan bermotor tidak bergerak sama sekali.

Agar kejadian tersebut tidak terulang lagi, Pemprov DKI mengambil langkah untuk mengendalikan dan mencegah banjir di sepanjang Jalan Tol Bandara. Tidak hanya membuat jalan tol lebih tinggi dari jalan eksisting, tetapi juga memperbesar kapasitas fungsi pompa air Tanjungan. “Jadi kami kendalikan air hujan di sekitar bandara ini dengan pompa air Tanjungan, sehingga gedung pompa ini menjadi sarana pengendali banjir yang sangat strategis,” ujarnya.

Dijelaskannya, pompa air Tanjungan mampu mengendalikan air untuk luas area 385 hektare. Ketika hujan, air akan meluncur ke jalan tol dan langsung disedot dengan tiga pompa ulir yang dapat menyedot air totalnya 12 meter kubik per detik. Pompa tersebut mampu mengeringkan Jalan Tol Bandara dengan cepat.

Selain meninjau pompa air Tanjungan, Fauzi Bowo juga mengunjungi pompa Sunter 1 Timur Kodamar yang dibangun sejak 1996. Kini, gedung pompa tersebut sudah memiliki pompa dengan tipe axial pump sebanyak 3 unit pompa. Kapasitas satu pompa mampu menyedot air 1,3 meter kubik per detik, atau total 3 unit pompa mampu menyedot air sebanyak 3,9 meter kubik per detik. Pompa ini akan menyedot air ke Waduk Sunter seluas 8 hektare kemudian dibuang ke laut.

“Rumah pompa ini mempunyai area tangkapan yang lebih kecil dibandingkan pompa air Tanjungan, yaitu hanya 200 hektare untuk kawasan Kelapagading bagian barat. Saya berterima kasih untuk petugas pompa air ini yang selalu siap siaga selama 24 jam untuk mengoperasikan pompa. Sehingga seandainya musibah banjir datang, kawasan Kelapagading Barat sudah siap dan aman dari banjir,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Ery Basworo menegaskan, seluruh sarana dan prasarana pengendalian banjir, khususnya rumah-rumah pompa yang ada di seluruh wilayah DKI Jakarta sudah siap siaga selama 24 jam untuk mengendalikan banjir. “Setiap kali hujan datang dengan intensitas yang tinggi, pompa-pompa air sudah siap menyedot air dari jalan-jalan ke kali dan dibuang ke laut. Sehingga tidak terjadi genangan air atau banjir,” katanya. (rul/wok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Xenia Tabrak Pejalan Kaki, Sembilan Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler