Fokus Jadi Perajin Enceng Gondok, Siti Nor Meraup Laba Puluhan Juta Rupiah

Minggu, 12 September 2021 – 21:17 WIB
Siti Nor Sehat (32) kini mampu menuai hasil dari usahanya kerajinan anyaman enceng gondok. Foto: Antara

jpnn.com, HULU SUNGAI TENGAH - Siti Nor Sehat (32) kini mampu menuai hasil dari usahanya kerajinan anyaman enceng gondok.

Warga Desa Pantai Hambawang Barat Kecamatan Labuan amas Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan itu mampu meraup laba puluhan juta rupiah.

BACA JUGA: Permintaan Dompet Meroket, Omzet Tembus Rp 60 Juta Per Minggu

"Saya memulai usaha ini sejak tahun 2016, namun mulai fokus menekuni sejak Tahun 2019, karena saat itu masih sebagai guru honorer," ucap Nor Sehat di Pantai Hambawang, Minggu.

Pada 2019 tersebut, Nor memilih berhenti sebagai guru honorer dan fokus belajar serta mengikuti pelatihan-pelatihan pengembangan anyaman dari bahan enceng gondok.

BACA JUGA: Eks TKI Banting Setir Budi Daya Melon Golden, Omzet hingga Rp 75 Juta

Tak disangka, olahan dari kerajinan tangannya tersebut diminati banyak pihak dan mampu menghasilkan uang hingga puluhan juta per bulannya.

Dia tak menampik usahanya sempat pasang surut apalagi saat awal Pandemi COVID-19.

BACA JUGA: Usaha Peternakan Ayam, Santri di Tabalong Meraup Omzet Rp 16,5 Juta Per Bulan

"Saya tidak menyerah dan terus belajar kreasi kerajinan, metode pemasaran dan hingga membangun jaringan dan akhirnya bisa sampai seperti ini," ujarnya.

"Memang tiap bulannya tidak menentu, namun rata-rata sekitar Rp 6 juta per bulan dan kalau lagi banyak-banyaknya orderan bisa mencapai Rp 20 juta per bulan," kata Ketua Gerakan Kewisausahaan Nasional HST tersebut.

Berkah dari Enceng Gondok, mengantarkan lulusan STAI Rakha Amuntai itu mengunjungi beberapa wilayah Indonesia sebagai pelatih kerajinan tangan.

"Namun karena Pandemi ini saya banyak diminta menjadi nara sumber secara online," katanya.

"Selain di wilayah Kalsel, produk olahan kita juga sering dipamerkan di Pulau Jawa, Bali hingga Sumatera dan orderan sampai saat ini juga banyak dari Medan dan Manado," kata perempuan berhijab itu.

Beberapa olahan kerajinan tangan dari bahan enceng gondok produksi Mujisela Galery tersebut adalah hiasan dekorasi rumah, tas, dompet, keranjang, kotak tisu dan placemats.

Kalau harganya beragam, dari Rp 10 ribu hingga Rp 100 ribu.

Selain enceng gondok, Nor juga menggeluti anyaman dari bahan purun dan kulit jagung. Kalau banyak orderan, kadang kesulitan mencari pekerja karena kurang diminati,l.

Menurutnya, jika mau belajar dan tekun menggeluti usaha anyaman ini, potensi sangat besar untuk meningkatkan ekonomi.

Karena bahan baku sangat melimpah di wilayah ini serta mudah dicari khususnya di wilayah rawa.

"Harapan saya ke depan, kerajinan tangan dari anyaman ini terus dapat berkembang dan didukung terus oleh pemerintah hingga produk kita dapat di pasarkan tidak hanya di luar pulau Kalsel, namun sampai ke luar negeri," tutur Siti Nor. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler