Fokus pada Strategi Utama, BNI Raih Laba Bersih Rp7,7 triliun

Selasa, 26 Oktober 2021 – 03:25 WIB
Direksi Bank Negara Indonesia (BNI). Foto dok BNI

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (BNI) menorehkan kinerja positif pada Kuartal III 2021.

Sampai dengan Kuartal III 2021, BNI berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 73,9% secara Year on Year, yaitu dari Rp4,3 triliun pada Kuartal 3 2020 menjadi Rp7,7 triliun pada Kuartal 3 2021.

BACA JUGA: Bakal ada Penyanyi Terkenal yang Menyusul Celine Evangelista Bercerai?

Pertumbuhan laba ini utamanya berasal dari pertumbuhan Fee Based Income dan Net Interest Income masing-masing sebesar 16,8% dan 17,6% secara YoY.

Di mana komposisi himpunan dana murah atau CASA mencapai 69,7% dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) atau tertinggi dalam 10 tahun terakhir ini.

BACA JUGA: 1.024 Sekolah Bersaing dalam Regional Qualifier BNI King of School

CASA tumbuh 8% YoY, yaitu dari Rp 431,3 triliun pada Kuartal 3 – 2020, menjadi Rp465,7 triliun pada Kuartal 3 – 2021

CASA mendominasi DPK yang juga tumbuh 1,4% YoY dari Rp659,52 triliun pada Kuartal 3 – 2020 menjadi Rp668,55 triliun pada Kuartal 3 – 2021.

BACA JUGA: 6 Tanda Suami Punya Incaran Lain di Luar

Pertumbuhan CASA tersebut berdampak pada penghematan beban bunga sebesar 10 basis point dari kuartal sebelumnya.

"Pencapaian ini juga merupakan hasil dari transformasi digital BNI yang salah satunya ditujukan untuk penguatan kapabilitas dalam transactional banking. BNI mencatat kinerja penghimpunan dana murah yang sangat sehat, salah satu faktor pendukung kredit yang solid," ujar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.

Selain itu, kinerja positif ini merupakan hasil dari upaya disiplin manajemen dan seluruh karyawan yang senantiasa bersinergi untuk mempercepat transformasi digital.

Di samping itu, pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) tumbuh 21,0% YoY, yang tercapai dengan adanya struktur pendanaan berbiaya murah yang kuat, di mana berkontribusi dalam recovery Net Interest Margin (NIM) sebesar 50 basis point YoY.

Pendapatan Bunga Bersih (NII) meningkat 17,6% YoY, yaitu dari Rp 24,39 triliun dari Kuartal 3 – 2020 menjadi Rp28,70 triliun pada Kuartal 3 – 2021.

Pertumbuhan NII ini merupakan efek pendistribusian kredit BNI yang masih tumbuh 3,7% YoY, yaitu dari Rp 550,07 triliun pada Kuartal 3 – 2020, menjadi Rp 570,64 triliun pada Kuartal 3 – 2021.

Pada Kuartal 3 – 2021, BNI terus melanjutkan fokus untuk memperkuat permodalan sehingga BNI memiliki struktur modal yang kuat dalam mendukung ekspansi bisnis.

Pada September 2021, BNI sukses menerbitkan $600 juta perpetual bond dengan 2,7 kali oversubscribed (di atas jumlah yang ditawarkan), yang dapat dikategorikan sebagai tambahan modal inti utama bagi BNI.

Penerbitan ini merupakan yang pertama dilakukan oleh perbankan di Indonesia.

Dengan adanya penerbitan AT-1 ini, modal inti BNI naik 140 basis point sehingga rasio CAR dan Tier 1 BNI per September 2021 meningkat menjadi masing-masing 19,9% dan 17,8%, sudah mendekati rasio bank pesaing lainnya.

"Dengan kapasitas bisnis yang dicerminkan oleh kondisi permodalan yang semakin kuat, kami terus melanjutkan fokus pengembangan bisnis korporasi dengan memberikan One Stop Wholesale Banking Solution bagi perusahaan – perusahaan top tier di bidang usahanya, termasuk pembiayaan rantai pasok dan bisnis konsumer. Langkah ini terus memperlihatkan hasil positif," jelas Royke.

Selama Kuartal 3 – 2021, setidaknya enam perusahaan top tier telah bergabung dalam ekosistem pembiayaan BNI.

Salah satunya adalah produsen terbesar pada industri petrokimia terintegrasi di Indonesia, yaitu Chandra Asri.

Pertumbuhan di segmen korporasi BNI juga sudah mulai terlihat, di mana pertumbuhan rasio dana murah terhadap pinjaman dan pertumbuhan fee based income terhadap total pendapatan dari segmen korporasi juga terus meningkat.

Selain perusahaan Top – Tier, BNI juga memberikan perhatian serius pada penguatan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Selain melalui penyaluran KUR, BNI juga meluncurkan BNI Xpora, yang menawarkan solusi komprehensif bagi UKM yang ingin mengembangkan pasar ke luar negeri.

Melalui BNI Xpora, BNI memberikan konsultasi bisnis, membantu membuka akses pasar global, hingga solusi pembayaran.

Beberapa produk keuangan menarik juga disiapkan, mulai dari diskon pada penerbitan L/C, kemudahan pada saat pengajuan pinjaman melalui portal digital (bisa selesai dalam enam hari), hingga menyediakan layanan penagihan dan pengiriman uang.

"Selain mengembangkan kerja sama dengan patner e-commerce, kami terus mengoptimalkan BNI Mobile Banking. Transformasi digital memang menjadi salah satu strategi utama BNI untuk dapat melayani nasabah dengan lebih baik," seru Royke.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler