Fokus Pemulihan Ekonomi, Menko Airlangga Prioritaskan UMKM dalam Anggaran PEN

Sabtu, 05 Maret 2022 – 14:13 WIB
Menko Airlangga Hartarto. Foto dok Kemenko

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah telah mengalokasikan anggaran Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), sebesar Rp 455,62 triliun.

Selain itu, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menjadi salah satu prioritas pemerintah saat ini.

BACA JUGA: Awas! 6 Kebiasan ini Haram Dilakukan Setelah Berhubungan Seksual

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan dalam pengembangan UMKM, pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan.

Di antaranya, yakni mewajibkan bank menyalurkan kredit minimal sebesar 30 persen dari total kredit pada 2024, meningkatkan besarnya kredit UMKM menjadi Rp 10 miliar, restrukturisasi kredit UMKM yang terdampak Covid-19, serta relaksasi kebijakan dan penambahan plafon KUR.

BACA JUGA: Imbas Menikah dengan Babysitter, Eks Suami Mawar AFI Tertekan Hingga Dipecat dari Bapak2ID

Pemerintah mencatat, penyaluran KUR pada 2022 hingga 28 Februari 2022 berjumlah Rp 55,06 triliun, atau sebanyak 14,75 persen dari target 2022, yang sebesar Rp 373,17 triliun. Jumlah tersebut diberikan kepada 1,26 juta debitur.

Ketua Komite PC-PEN itu memaparkan, total outstanding KUR pada 28 Februari 2022 sebesar Rp 412 triliun, dengan jumpah kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL), yang relatif rendah, yakni sebesar 0,98 persen.

BACA JUGA: PT Jhonlin Group Bangun Pabrik Minyak Goreng di Kalsel

Untuk porsi penyaluran KUR pada 2022 per sektor terbesar disalurkan pada sektor perdagangan sebanyak 44,8 persen, disusul sektor pertanian sebanyak 30,5 persen, dan sektor jasa sebanyak 13,7 persen.

Guna mendukung program tersebut, Airlangga juga mengatakan pemerintah telah memperpanjang waktu untuk memberikan tambahan subsidi bunga KUR.

“Pemerintah juga telah memperpanjang tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3 persen dari akhir Juni 2022 menjadi akhir Desember 2022. Dengan demikian, suku bunga KUR sampai dengan akhir Desember 2022 hanya sebesar 3 persen. Selain itu, pemerintah juga menyediakan grace period selama 5 tahun. Dengan dukungan tersebut, pekebun membayar cicilan setelah tanaman sawitnya menghasilkan,” kata Airlangga.

Sembari melakukan penyerahan KUR secara kelompok untuk usaha bakso, kelapa sawit, pembuat songket, dan pekebun sawit, Airlangga pun memberikan apresiasinya atas rendahnya NPL KUR Sumatera Selatan.

“Saya mengapresiasi pencapaian KUR Sumatera Selatan yang Non Performing Loan rendah dan capaiannya meningkatkan 100 persen ditahun 2020 sekitar Rp 4,4 triliun, ditahun 2021 menjadi Rp 8 triliun,” seru Airlangga.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler