jpnn.com, JAKARTA - Harga emas merosot sekitar USD 6,80 pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB).
Emas anjlok lantaran investor melakukan aksi ambil untung dari kenaikan tajam sesi sebelumnya menjelang pengumuman hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian 14 Desember 2022, Antam dan UBS Memelesat, Jual Atau Beli, Bun?
Kendati demikian, masih tetap bertengger di atas level psikologi USD 1.800 per ounce.
Dikutip dari Antara, tak lama setelah lantai perdagangan emas ditutup, pengumuman pertemuan FOMC keluar. Federal Reserve menaikkan suku bunga utama AS sebesar 0,5 poin persentase ke kisaran 4,25—4,50 persen seperti yang diharapkan.
BACA JUGA: Inflasi Mereda, Harga Emas Melonjak Tajam hingga USD 200 Per Ounce
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di Divisi Comex New York Exchange tergelincir US 6,80 atau 0,37 persen menjadi ditutup pada USD 1.818,70 per ounce setelah menyentuh level tertinggi sesi di USD 1.824,70 dan terendah di USD 1.806,20 per ounce.
Emas berjangka melonjak USD 33,20 atau 1,85 persen menjadi USD 1.825,50 pada hari Selasa (13/12) setelah anjlok USD 18,40 atau 1,02 persen menjadi USD 1.792,30 pada hari Senin (12/12).
Harga emas pun turun lagi dalam perdagangan elektronik setelah pengumuman FOMC.
Dalam pengumuman tersebut, Federal Reserve memperkirakan suku bunga dana Fed akan mencapai puncaknya di ujung atas 5,25 persen pada 2023, mengulangi bahwa kenaikan suku bunga yang sedang berlangsung akan sesuai.
Federal Reserve memperkirakan pengangguran AS memuncak pada 4,6 persen pada 2023 dari 3,7 persen saat ini.
Akan tetapi, pasar masih akan mengamati dengan saksama pidato Ketua The Fed Jerome Powell setelah pertemuan tersebut untuk melihat apakah bank sentral menganggap inflasi telah cukup dingin untuk mulai mengurangi laju kenaikan suku bunga lebih lanjut.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul