jpnn.com, LONDON - Ferrari rela mengorbankan kecepatan mereka di lintasan lurus demi mendapatkan downforce lebih bagus untuk mengejar ketertinggalan dari Mercedes.
Ferrari punya keunggulan power di SF90 musim ini. Namun, Ferrari hingga kini tak kunjung mendapatkan kemenangan pertamanya.
BACA JUGA: Kenalkan Sprinter ke Masyarakat, Mercedes Benz Gelar Pameran di Senayan City
Sebenarnya ada kesempatan meraih kemenangan saat balapan kedua pada Bahrain ketika Charles Leclerc mengamankan pole position.
BACA JUGA: Mobil F1 Michael Schumacer Akan Dilelang, Banyak Sejarah Emas Ferrari di Dalamnya
BACA JUGA: Mercedes Dianggap Bikin F1 Membosankan, Lewis Hamilton Salahkan FIA
Namun, masalah teknik membuat pembalap muda itu gagal mengakhiri balapan di posisi terdepan.
Kesempatan terakhir tersaji di seri Kanada. Giliran Sebastian Vettel yang terpaksa kehilangan momentum menjuarai balapan di Sirkuit Gilles Villeneuve.
BACA JUGA: Hasil Kualifikasi F1 Prancis 2019: Hamilton Cetak Pole ke-86
Vettel dijatuhi hukuman lima detik oleh stewards dan berujung kehilangan posisi terdepan balapan.
Ferrari pun melakukan evaluasi terkait komponen mobil mereka. Perubahan tersebut sudah terlihat di seri Prancis pekan lalu. Namun, tidak sepenuhnya berjalan lancar.
"Saya pikir, pada akhirnya kami mencari lebih banyak downforce dan rela kehilangan kecepatan," ucap Team Principal Ferrari Mattia Binotto sebagaimana dilansir Motorsport Week.
Menurutnya, balapan di Sirkuit Paul Richard pekan lalu menunjukkan bahwa SF90 sulit membuat ban bekerja maksimal.
Binotto mengungkapkan, balapan di Red Bull Ring akhir pekan ini akan berbeda ketimbang di Paul Richard.
Sektor pertama sirkuit sepanjang 4,318 kilometer menampilkan trek lurus.
Sektor kedua bakal lebih ketat dengan kombinasi tikungan dengan kecepatan rendah dan tinggi. (nap)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Honda Siapkan Power Unit Baru di F1 Prancis
Redaktur & Reporter : Ragil