Forum Sosial Dialog Jabar Memfasilitasi Pembuatan PKB untuk 17 Perusahaan

Rabu, 11 September 2019 – 14:06 WIB
Forum Sosial Dialog Jabar didukung oleh CNV Internationaal Belanda melalui Proyek Kemitraan Strategis mengadakan Pelatihan “Perjanjian Kerja Bersama Multi Perusahaan bagi UMKM SKOCI Bandung. Foto: Dok. FSDB

jpnn.com, BANDUNG - Forum Sosial Dialog Jabar (FSDJ) didukung oleh CNV International Belanda melalui Proyek Kemitraan Strategis mengadakan Pelatihan “Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Multi Perusahaan bagi UMKM Sentra Kaos Suci (SKOCI) Bandung” di Clove Garden Hotel, belum lama ini.

Pelatihan ini dihadiri oleh 35 peserta dari perwakilan 17 pengusaha kaus dan advertising yang berlokasi di kawasan jalan Surapati, Bandung.

BACA JUGA: Perjanjian Kerja Bersama Ciptakan Hubungan Industrial yang Harmonis

Widarini selaku Koordinator Regional Forum Sosial Dialog Jabar menyatakan Forum Sosial Dialog Jabar telah memfasilitasi pembuatan PKB Multi Perusahaan yang telah ditandatangani pada 2017 yang lalu bagi ke-17 perusahaan yang tergabung dalam PKB Multi Perusahaan SKOCI.

Pada tahun 2019 ini, PKB Multi Perusahaan SCOKI sudah harus diperpanjang lagi untuk periode dua tahun ke depan. Oleh karena itu, diskusi ini penting dilakukan untuk membahas kembali konsep PKB dari sisi kesepakatan antara para pengusaha dan pekerja/buruh serta kepemimpinan dan kebersamaan tim.

BACA JUGA: Kemnaker Ajak Perusahaan Membuka Akses Bagi Penyandang Disabilitas di Dunia Kerja

Adanya PKB Multi Perusahaan yang terus diperpanjang oleh kedua pihak baik pengusaha dan pekerja akan menjadi bukti nyata kepedulian untuk mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dan dinamis di perusahaan masing-masing dan di wilayah Jabar.

“Proyek Kemitraan Strategis” dari CNV Internasionaal saat ini sudah ada di tiga sektor yaitu Sektor Garmen, Sektor Perkebunan dan Sektor UMKM (SKOCI). SKOCI merupakan perusahaan-perusahaan UMKM (home industri) yang berada di sepanjang jalan Surapati, Cicaheum Bandung.

BACA JUGA: Kemnaker Gandeng Swasta Kembangkan Pelatihan Wirausaha Otomotif

CNV Internasionaal memfasilitasi kegiatan diskusi ini mengingat ini sangat penting untuk meningkatkan hubungan industrial yang harmonis antara Pengusaha dan Pekerja.

“Melalui diskusi ini diharapkan anggota UMKM SKOCI dapat memahami lebih baik tentang Undang-Undang Ketenagakerjaan, PKB/PKB Multi Perusahaan, Kepemimpinan dan Hubungan Kerja yang Harmonis di Perusahaan serta Kerjasama Tim. Ke depan juga diharapakan produk-produk UMKM SCOKI nantinya mendapatkan perhatian dari Disnaker Kota Bandung, terutama dalam pemasaran produk-produknya,” kata Widarini.

Untuk program selanjutnya, Widarini menerangkan bahwa saat ini sudah ada Website Sosial Dialog yang menyediakan wadah berupa ruang diskusi untuk membahas dan mencari solusi berbagai masalah yang ada diperusahaan atau bagi pekerja. Bagi perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam UMKM SKOCI dapat memanfaatkan website tersebut untuk memasarkan produknya dan untuk kegiatan selanjutnya,

Forum Sosial Dialog Jabar dengan bantuan CNV Internasionaa juga akan merencanakan pelatihan-pelatihan lanjutan terutama mengenai mengenai manajemen dan pemasaran digital bagi perusahaan anggota SKOCI.

Pengusaha dan Pekerja SKOCI menyadari sepenuhnya bahwa diperlukan daya dan upaya yang sungguh-sungguh untuk menciptakan suasana yang harmonis, luwes serta sehat sesuai dengan UU Ketenagakerjaan yang berlaku sehingga bisa menciptakan hubungan industrial yang baik.

Dalam mencapai maksud bersama tersebut dipandang perlu agar semua para pemanggu kepentingan (Stakehodler) ikut berperan dalam hubungan industrial yang baik dan berpacu meningkatkan produktifitas, dimana masing-masing pihak mempunyai kepentingan yang tidak bisa dipisahkan yakni kemajuan usaha perusahaan dan peningkatan kesejahteraan pekerjanya, kata dia.

Dasar sikap positif kedua belah pihak ini akan menjadi pedoman dalam menentukan dan merumuskan bersama syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban masing-masing pihak serta pengaturan tata tertib perusahaan yang diakumulasikan dalam PKB Multi Perusahaan.

PKB Multi Perusahaan yang telah disepakati menjadi pedoman pelaksanaan hak dan kewajiban kedua belah pihak diperusahaan yang dirundingkan secara demokratis, yang merupakan salah satu sarana hubungan industrial yang sangat strategis diperusahaan dalam rangka peningkatan kesejahteraan pekerja secara bertahap demi kelangsungan usaha dan kesejahteraan pekerja yang lebih baik.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Arief Syaifudin mengapresiasi adanya pelatihan ini. Menurutnya, pelatihan ini patut diapresiasi, bagaimana membangun usaha khususnya di bidang konveksi kaus, dimana CNV Internasionaal memberikan pelatihan bukan cuma tentang PKB dan Produktifitas namun juga bagaimana untuk membentuk karakter manusia, dan bagaimana mengelola tugas-tugas termasuk membangun kerja tim yang baik.

“Suatu perusahaan apabila organisasinya tidak bagus kemungkinan untuk bisa mencapai hasil yang optimal sangat berat,” ujarnya.

Arief berharap para peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik dan hasilnya bisa diimplementasikan dalam keseharian, sehingga perusahaan yang tergabung dalam SKOCI bisa berkembang dengan lebih baik, punya kemampuan dan inovasi, dan punya daya saing yang baik.

Dalam era digital saat ini, SKOCI bisa memanfaatkan pemasaran produk-produknya seacra digital, SKOCI harus mampu mempersiapkan produk-produknya yang berkualitas dan berdaya saing tinggi serta inovasi-inovasi yang original.

Produk-produk dari Kota Bandung punya peluang besar dan banyak diminati dan dilirik orang, sehingga ini merupakan tantangan untuk mempersiapkan diri dan tidak takut dengan produk luar yang belum tentu bagus kualitasnya.

Lebih lanjut, Kadisnaker mengharapkan kepada CNV internasionaal agar kegiatan pelatihan ini bisa berkelanjutan. “Pelatihan seperti ini diharapkan bukan hanya untuk SKOCI tetapi juga UMKM yang lainnya, karena di Bandung ini banyak produk-produk unggulan lainnya,” ungkapnya.

Dadang Budiaji selaku Training Consultan pada pelatihan ini menyampaikan Training Employee Enggagement, Leadership & Team Building adalah topik yang penting untuk diberikan. Bahwa saat ini banyak perusahaan yang mengalami penurunan produktifitas dan kinerja dikarenakan keterlibatan karyawannya kurang, kemudian kepemimpinan dan team-work yang ada perlu ditingkatkan.

“Topik ini perlu dipelajari dan diterapkan prinsip-prinsipnya untuk kesuksesan perusahaan dan pekerja. Perusahaan akan bisa bertahan apabila pekerjannya terlibat, para pemimpinnya bagus dalam memimpin dan team-worknya kompak dan solid,” kata dia.

Setelah sesi materi di ruangan, materi training dilanjutkan dengan permainan ringan dan simulasi kelompok. Dimaksudkan supaya hal-hal yang sulit lebih mudah dipahami, bisa diterapkan dan dihubungkan dengan pekerjaan sehari-hari.

“Yang paling penting, setelah pelatihan ini diharapkan para peserta dapat menerapkan hasilnya di perusahaannya masing-masing,” lanjutnya.

Selain melatih kerja sama, komunikasi, tanggung jawab dan kepercayaan antarpeserta, pada pelatihan ini juga mendorong agar para pengusaha mulai melebarkan usahanya melalui pemasaran digital sesuai perkembangan Revolusi Industri 4.0 yang berbasis digital.

Forum Sosial Dialog Jabar dan CNV Internationaal telah mendampingi Pengusaha Sentra Kaos Suci (SKOCI) Bandung selama 3 tahun, dan selama pendampingan ini telah dirasakan manfaatnya secara langsung oleh para pengusaha.

Ketua SKOCI H. Marnawie Munamah mengucapkan terima kasih kepada CNV Internasionaal yang telah 3 tahun memfasilitasi SKOCI dalam kegiatan ketenagakerjaan. Salah satu yang telah dilakukan adalah pembuatan PKB Multi Perusahaan yang bisa menjadi contoh untuk UMKM-UMKM lainnya. Isi PKB Multi Perusahaan yang telah disepakati oleh Pengusaha dan Pekerja memudahkan pekerja paham akan tupoksinya dan pengusaha paham akan kewajibannya.

Lebih lanjut, Marnawie menambahkan sebelum adanya PKB Multi Perusahaan, perusahaan seperti tanpa nakhoda karena berjalan masing-masing dan pekerja pun demikian karena tidak adanya aturan yang baku.

“Dengan adanya PKB maka ada aturan yang jelas mengenai gaji, jam kerja, jam lembur dan hak serta kewajiban masing-masing pihak sehingga perusahaan harus lebih baik dari sebelum adanya PKB,” kata dia.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler