Forum Tokoh Masyarakat Jakarta Baru Gelar Silaturahmi

Rabu, 25 Januari 2017 – 05:18 WIB
Pilkada. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Forum Tokoh Masyarakat Jakarta Baru menggelar silaturahmi di Gd. Sopo Martingkir Cakung, Kota Jakarta Timur, Selasa (24/1).

Dalam kesempatan tersebut hadir para tokoh masyarakat, alim ulama dan tokoh lainnya. Gedung pertemuan dengan kapasitas 2000 tempat duduk terlihat dipenuhi sesak para tokoh yang antusias menghadiri acara.

BACA JUGA: Begini Cara Eks Bos KPK Ajak Warga Pilih Anies-Sandi

Silaturrahmi dilakukan sebagai upaya untuk menjalin tali persatuan dan kekeluargaan antar tokoh warga di tengah suasana Pilgub DKI Jakarta yang semakin panas.

"Tokoh masyarakat adalah pemimpin di tengah-tengah warga, jadi jika tokohnya menunjukkan keharmonisan dan kekeluargaan maka warga juga akan merasa terlindungi dan nyaman" ujar Adit Prasetyo selaku koordinator Forum Tokoh Masyarakat Jakarta Baru menyampaikan dalam Pidatonya.

BACA JUGA: Gerindra dan PKS Gelar Rembug Reboan untuk Anies-Sandi

Diketahui bersama bahwa Pilgub DKI Jakarta Tahun 2017 ini begitu menyita perhatian banyak pihak. Isu SARA, disharmonisasi hingga ancaman perpecahan atar kelompok warga cukup memprihatinkan. Dan ini juga banyak dipengaruhi oleh pihak-pihak yang sengaja menyebarkan isu dan kebencian demi mendapatkan keuntungan sesaat.

Dalam kesempatan yang sama, Pembina Forum Tokoh Masyarakat Jakarta Baru Dwi Rio Sambodo menyambut baik terselenggaranya silaturahmi tersebut.

BACA JUGA: Sandiaga: Alhamdulillah Mesin PKS Hampir 90 Persen

"Tokoh yang hadir saat ini adalah tokoh dari lintas wilayah, lintas suku dan lintas agama dan ini membuktikan bahwa warga masyarakat kita sesungguhnya anti perpecahan dan menggandrungi sikap toleransi dan kebinekaan," ucapan Rio yang disambut dengan gemuruh tepuk tangan hadirin yang hadir.

"Jika ada pihak-pihak yang masih menggunakan isu SARA untuk memecah belah warga Jakarta dalam pilgub DKI tahun 2017 ini maka sejatinya mereka sedang menghianati cita-cita Indonesia merdeka,"

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto, sebagai tokoh nasional yang diundang dalam kesempatan ini menyampaikan tentang bagaimana krisis kebinekaan sedang menghantui bangsa Indonesia.

"PDI Perjuangan berkomitmen untuk menjaga kebhinekaan dan Konsep Negara Kesatuan," ujarnya.

Dia mengingatkan bahwa segenap bangsa harus tetap mengedepankan sikap toleransi dan saling menjaga antar warga bangsa karena para founding father memperjuangkan Kemerdekaan RI adalah demi melindungi segenap bangsa Indonesia, bukan hanya untuk satu golongan atau satu kelompok saja.

Dalam konteks Pemilihan Gubernur Serentak Tahun 2017 ini juga PDI Perjuangan mengedepankan gagasan dan konsep Kebinekaan tersebut. Hal ini tercermin dari pilihan terhadap Ahok-Djarot sebagai pasangan calon.

"Ahok-Djarot menjadi simbol Indonesia Raya, menjadi tanda bahwa kita sebagai bangsa tidak pernah membeda-bedakan Aaal-usul dan etnis sesorang, tapi kita mengutamakan kapasitas dan kerjanya," terang dia.

Hasto juga menyampaikan bahwa Pilkada adalah momentum untuk terus memperbaiki kondisi daerah dan umumnya bangsa.

"Selain sebagai simbol kebinekaan, selama menjadi gubernur dan wakil gubernur Ahok-Djarot telah membuktikan keberpihakannya dengan program-program kerakyatan seperti KJS, KJP, pemberantasan korupsi, birokrasi yang melayani, pembubaran lokalisasi Kalijodo dan sebagainya" ujar Hasto.

"Tuhan bersemayam dalam gubuknya Si Miskin," kutipan Pidato Bung Karno menjadi Kalimat penutup Pidato Hasto Kristianto, sekaligus menegaskan bahwa PDI Perjuangan melalui Ahok-Djarot akan terus memperjuangkan kesehahteraan dan kehidupan rakyat Jakarta. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Game Aksi Bersama Anies-Sandi Bikin Pandji Ketagihan


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler