jpnn.com - JAKARTA - Ormas Front Pembela Islam (FPI) menuntut pemerintah untuk membubarkan Densus 88. Alasannya, satuan anti-terror Polri itu kerap salah sasaran dalam melakukan tugasnya.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum FPI, Rizieq Shihab di hadapan ribuan anggotanya saat acara perayaan ulang tahun FPI ke-15 di Jalan Petamburan, Jakarta, Minggu (25/8).
BACA JUGA: Laskar FPI Bikin Macet
"Bubarkan Densus, karena Densus sering salah tangkap, sering salah tembak, sering salah bunuh," ujar Rizieq berapi-api yang kemudian disambut dengan takbir oleh para anak buahnya.
Tuntutan pembubaran Densus ini juga menjadi salah satu keputusan Musyawarah Nasional (Munas) FPI ke-3, Jumat (23/8) lalu. Selain Densus 88, FPI juga menuntut pembubaran Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
BACA JUGA: Konvensi Demokrat, Ujian Bagi Kader PDIP
Menurut pria yang baru saja diangkat sebagai ketua umum FPI untuk jangka waktu seumur hidup itu, Densus 88 dan BNPT adalah koboy yang bertindak semaunya tanpa mengindahkan hukum yang berlaku.
"NKRI tidak butuh koboy yang main tembak, tidak perlu koboy jahat untuk membunuh orang" serunya.
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Tidak Keluarkan Izin Miss World
Rizieq pun menambahkan, pembubaran saja tidak cukup untuk membayar kesalahan Densus 88 dan BNPT. Anggota-anggotanya pun harus diberi sanksi secara hukum.
"Densus dan BNPT harus diseret, diadili di depan publik," tegasnya yang kembali disambut dengan teriakan takbir dan koor "setuju" dari para anak buahnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... FPI Janji Tak Ganggu Konser Metallica
Redaktur : Tim Redaksi