jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono menilai rencana Pemprov DKI Jakarta membangun ratusan ribu drainase vertikal berupa sumur resapan pada 2021 sulit untuk menangani persoalan banjir di Ibu Kota.
Pemprov DKI diketahui berencana membangun 300 ribu sumur resapan pada 2021 dengan anggaran mencapai Rp 400 miliar dari APBD 2021.
Menurut Gembong, pembangunan 300 ribu sumur resapan itu sulit untuk menangani banjir ketika curah hujan tinggi dan berlangsung berhari-hari.
"SDA fokus dengan program drainase vertikal, yang menelan anggaran cukup besar, pertanyaannya apakah mampu menjawab persoalan banjir Jakarta?," kata Gembong saat dihubungi, Rabu (24/2).
BACA JUGA: Tak Ingin Kota Lama Terus Dilanda Banjir, Ini yang Dilakukan Pak Ganjar Sepanjang Pagi
"Saya kira tidak, kenapa? dengan curah hujan yang tinggi dan berhari-hari rasanya sangat sulit kalau kita hanya mengandalkan drainase vertikal itu," sambung Gembong.
Sementara itu, hal senada juga dikatakan Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Justin Untayana.
BACA JUGA: Ada yang Bilang Anies Baswedan Masih Ditolong Tuhan soal Banjir
Menurut Justin, anggaran besar untuk pembangunan ratusan ribu sumur resapan dirasa kurang mendesak dan efektif untuk menangani masalah banjir.
"Tidak semua tanah di Jakarta untuk sumur resapan, sehingga harus ada kajian geologi mengenai penentuan titik dan jumlahnya," ujar Justin.
"Jangan sampai anggaran ini hanya sekedar untuk memenuhi target jumlah titik, tetapi tidak berdampak untuk mengatasi banjir," sambung Justin. (cr1/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi