Fraksi PKS Tantang Menteri Baru Jokowi Langsung Tancap Gas

Kamis, 24 Oktober 2019 – 15:50 WIB
Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini. Foto: Fraksi PKS DPR

jpnn.com, JAKARTA - Fraksi PKS di DPR mengucapkan selamat bekerja kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju yang dilantik Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Rabu (24/10).

"Tugas besar menanti untuk memajukan dan menyejahterakan Indonesia," kata Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (24/10).

BACA JUGA: Mardani PKS Minta Prabowo Jelaskan ke Publik Alasan Mau Jadi Menteri Jokowi

Jazuli melihat mayoritas menteri bukan orang baru, bahkan sebagian besar merupakan mantan kolega di parlemen. Karena itu, dia yakin menteri akan mudah beradaptasi dan bersinergi dengan DPR.

"Saya kira menteri bisa langsung tancap gas, tidak perlu lama penyesuaian sehingga rakyat bisa langsung merasaan manfaat kebijakan dan perubahan ke arah kemajuan," katanya.

BACA JUGA: PKS Terbuka Jika Surya Paloh Ingin Gabung di Kubu Oposisi

Dia menyebut ada tiga agenda prioritas pembangunan dan perbaikan yang harus diselesaikan kabinet baru Jokowi. Pertama, pembenahan sistemik jaminan kesehatan nasional (JKN) terutama pada aspek perbaikan sistem dan pelayanan kesehatan peserta BPJS.

Dia menegaskan, Fraksi PKS sementara ini tetap menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan karena tidak menyentuh aspek pembenahan sistem pelayanan JKN secara komprehensif. "Jangan ketidakberesan sistem dibebankan kepada masyarakat cost-nya," ungkap dia.

BACA JUGA: Mardani PKS: Insyaallah Kami Tetap Istikamah jadi Oposisi

Kedua, di sektor ketenagakerjaan, kementerian harus menciptakan lapangan kerja baru yang menyerap banyak SDM bangsa dan menumbuhkan UMKM secara masif. Apalagi, Jokowi saat pelantikan presiden sudah menjanjikan akan menyiapkan omnibus law untuk regulasi cipta tenaga kerja dan pemberdayaan UMKM.

"Ini klop dengan inisiatif RUU Fraksi PKS yaitu RUU Kewirausahaan Nasional. Jadi Pak Jokowi tidak usah repot-repot lagi menyusun RUU dari awal," kata Jazuli.

Ketiga, di sektor kemandirian ekonomi dengan mengerem bahkan menyetop laju uutang negara untuk kemudian melunasinya, mewujudkan kedaulatan pangan hingga swasemba, serta menumbuhkan ekonomi kreatif yang bertumpu pada potensi dan sumber daya nasional.

"Terus terang kami khawatir dengan kemandirian ini di tengah utang negara yang membengkak, laju investasi asing, tenaga kerja asing dan barang impor yang masif, tanpa proteksi dan keberpihakan yang kuat terhadap sumber daya dan produk dalam negeri," pungkas Jazuli. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler