jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Francine Widjojo mendukung pembenahan yang sedang dilakukan oleh Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan (Puskeswan) Jakarta.
Francine menyampaikan dukungan itu saat beraudiensi dan meninjau Puskeswan di Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (28/10).
BACA JUGA: PSI Sebut Kabinet Jumbo Prabowo Sesuai dengan Kebutuhan Negara
Dalam audiensi itu, Francine ditemui Plt. Kepala Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (Puskeswannak) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok.
Pada kesempatan itu juga Francine menyampaikan dukacita atas meninggalnya dua anjing yang berada di selter Puskeswan Jakarta beberapa waktu lalu. Kematian dua anjing ini sempat viral dan menjadi perbincangan di kalangan penyayang hewan.
BACA JUGA: PSI Kecam Rencana Eutanasia Anjing Jalanan di Bali
Hasudungan mengatakan, Puskeswan Jakarta sedang membenahi fundamental untuk memperbaiki fasilitas, layanan, dan kesejahteraan hewan.
Francine pun menyambut baik langkah itu dan mengingatkan bahwa selter hanyalah tempat penampungan sementara.
BACA JUGA: Kaesang: Jika Ada yang Mencubit Pak Prabowo, PSI Terdepan Membela
“Jadi, selain ditampung, fokus utamanya adalah untuk mendapatkan adopter,” ujar Francine yang juga pegiat kesejahteraan hewan itu.
Hasudungan mengakui masih banyak yang perlu diperbaiki di Puskeswan Jakarta, termasuk belum tersosialisasinya perihal adopsi hewan yang dirawat di seelter. Puskeswan akan memperbaiki kualitas seelter, termasuk soal makanan dan pengobatan hewan-hewan yang ditampung sementara di sana sebelum mendapatkan adopter.
Francine juga meminta Puskeswan untuk meningkatkan layanan dengan menyediakan layanan gawat darurat 24 jam.
Menanggapi permintaan ini, Hasudungan mengatakan Puskeswan memang berencana menambah jumlah dokter hewan dan paramedis di tahun 2025 agar dapat beroperasi 24 jam.
“Sekarang sebetulnya juga sudah 24 jam, tetapi khusus untuk layanan rawat inap. Untuk emergency memang saat ini belum ada,” tutur Hasudungan.
Puskeswan Jakarta juga tengah memperbaiki prosedur operasi standar (SOP) dengan disupervisi Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).
“Kami akan memastikan layanan Puskeswan Jakarta sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia,” ujarnya.
Selain masalah layanan medis, Francine juga menyampaikan aspirasi warga Jakarta tentang tidak adanya lagi kegiatan sterilisasi kucing gratis di Puskeswan yang sebelumnya diadakan setiap Rabu.
Merespons hal itu, Hasudungan menjelaskan sterilisasi gratis sebenarnya tetap diadakan oleh Puskeswan Jakarta, tetapi pelaksanaannya dilakukan tersebar di enam wilayah DKI Jakarta agar lebih mudah dijangkau oleh masyarakat.
“Tahun ini di tiap sudin wilayah dilakukan sterilisasi 200 ekor kucing, sehingga targetnya tahun ini total 1.200 kucing disterilisasi gratis di seluruh Jakarta dengan dukungan Puskeswan,” katanya.
Hasudungan memahami permintaan warga Jakarta yang disampaikan oleh Francine. “Untuk 2025 akan kami coba mix lagi, sebagian di tiap wilayah, tidak menutup kemungkinan sebagian akan dilakukan (sterilisasi) lagi di sini,” ujarnya.
Francine yang merupakan anggota Komisi B di DPRD Provinsi DKI Jakarta ini mengatakan akan memperjuangkan anggaran untuk Puskeswan di komisinya.
“Saya berharap pembenahan Puskeswan difokuskan pada perbaikan fasilitas yang sudah ada dan meningkatkan kesejahteraan hewan ketimbang terburu-buru menambah kapasitas selter. Pembenahan Puskeswan ini tentu memerlukan dukungan anggaran yang akan saya perjuangkan di DPRD,” ujarnya.
Francine juga mendampingi penyerahan sekitar 100 kilogram makanan anjing dan kucing merek IAMS yang didonasikan Mars Petcare Indonesia melalui Yayasan Peduli Kucing dan Peduli Stray Indonesia. Penyerahan donasi dilakukan pegiat kesejahteraan hewan dari Peduli Stray Indonesia, Sigit Widodo. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan