jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI) menggelar Pertemuan Ilmiah Fasilitas Kesehatan Indonesia (PIFKI) ke-1 di Jakarta, 16-17 Juni 2023.
Kegiatan PIFKI ini dilaksanakan dalam rangka menyambut HUT ke-3 LAFKI.
BACA JUGA: Herman Deru Resmikan RS M Amin Musi Rawas, untuk Pelayanan Kesehatan yang Merata
Ketua Umum Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI) dr. Friedrich Max Rumintjap, Sp.OG. (K) MARS, FIHFAA, secara resmi membuka acara ini, Jumat (16/6/2023).
Kegiatan PIFKI ini mengangkat tema 'Peningkatan Mutu Fasilitas Kesehatan Sebagai Dampak Akreditasi'.
BACA JUGA: IHC Gandeng Mayo Clinic, John Riady: Pelayanan Kesehatan di Indonesia Makin Berkualitas
“LAFKI menggelar Pertemuan Ilmiah Fasilitas Kesehatan (PIFKI) ke-1 dalam rangka peningkatan mutu fasilitas kesehatan di semua Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit Swasta, Puskesmas, Klinik Kesehatan dan layanan kesehatan lainnya. Hadir sekitar 1.000 peserta dari seluruh Indonesia untuk mengikuti acara PIKFI ini,” kata dr. Friedrich sapaan akrabnya di sela-sela acara didampingi Ketua Panitia Pelaksana PIKMI dr. Benny H. Tumbeleka, SPOT, MHKes, SpKP MARS, FIHFAA.
Menurut Friedeich, kegiatan PIFKI ke-1 ini juga dalam rangka menyambut HUT ke-3. LAFKI turut mengundang Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, dan Direktur Utama BPJS Prof. dr. Ali Ghufron Mukti.
Hadir juga para pakar di bidangnya, di antaranya beberapa Guru Besar lainnya.
“Tujuan kegiatan PIFKI ini dilakukan untuk menjadikan fasilitas kesehatan di Indonesia memiliki standar tinggi pada tingkat nasional maupun internasional. Kalau standar mutunya naik tidak perlu lagi orang Indonesia berobat keluar negeri, cukup ke Rumah Sakit di Indonesia,” ujar dr. Friedrich.
Adapun kata pria asal Sulawesi Utara ini, Visi dari kegiatan PIFKI ini, yakni untuk membantu pemerintah dalam mencapai tujuan kesehatan nasional melalui akreditasi terhadap fasilitas kesehatan di Indonesia.
Selain itu, juga memberikan informasi kepada masyarakat dan pengguna jasa lainnya tentang kualitas dan kemampuan fasilitas Kesehatan.
“Pertemuan ilmiah ini juga sangat bermanfaat dalam peningkatan pelayanan kesehatan rumah sakit yang bagus dan merupakan faktor penting dalam menciptakan ketahanan kesehatan nasional,” kata dr. Friedrich.
Sebab sangat pentingnya pelayanan kesehatan rumah sakit yang bagus untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Tentu, kata dr. Friedrich seluruh fasilitas Kesehatan di Indonesia memerlukan perbaikan dari hulu ke hilir, terhadap ekosistem pelayanan kesehatan di negeri ini.
“LAFKI juga menemukan beberapa permasalahan pelayanan kesehatan rumah sakit di Indonesia masih sangat beragam. Misalkan saja perkembangan teknologi alat kedokteran yang begitu cepat. Di satu sisi, perilaku provider masih belum berubah, karena tuntutan pasien yang menginginkan kenyamanan pelayanan," imbuhnya.
Menurut Friedrich, masalah fasilitas Kesehatan di Indonesia ini, tentunya perlu dicegah dan dihilangkan. Agar masyarakat yang memilih untuk berobat ke luar negeri dapat ditarik kembali dengan memberikan kenyamanan berobat di negeri sendiri.
“Akibat kurangnya pelayanan Kesehatan yang memadai ini, Indonesia kehilangan devisa sebesar 11,5 M USD atau setara dengan Rp 170 triliun selama satu tahun. Hal ini akibat masyarakat berobat ke luar negeri yang seharusnya dapat dialihkan untuk membangun pelayanan kesehatan yang lebih baik,” ungkapnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu usaha yang luar biasa dari pemerintah. Mulai dari kebijakan kesehatan yang adaptif dengan perubahan dan membangun kembali peradaban baru, yaitu pelayanan kesehatan yang bermutu serta berorientasi global.
“Dengan adanya permasalahan tersebut, LAFKI merasa bahwa masih diperlukan sinergitas komprehensif yang didukung penuh pemerintah. Leading sector Kementerian Kesehatan didukung kementerian terkait, pemerintah daerah, serta dunia usaha lainnya,” pungkas dr. Friedrich.
Dalam acara ini digelar Bazar UMKM di bidang kesehatan dan promosi layanan kesehatan.
Tampak para peserta ikut hadir meninjau ke stan-stan dan tenan-tenan acara Bazar UMKM.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari