FSB Eduversal 2021, Ganjar Pranowo: Pintu Telah Dibuka, Kalian Harus Lari Sekencang-kencangnya

Minggu, 21 Februari 2021 – 19:44 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat memberikan sambutan pada penutupan FSB Eduversal 2021. Foto: tangkapan layar zoom

jpnn.com, JAKARTA - Forum ekonomi dunia memprediksi 65 persen dari peserta didik yang sekarang duduk di bangku sekolah dasar nantinya akan bekerja pada bidang yang hari ini belum tercipta. Ini artinya anak-anak harus disiapkan menjadi inovator dan kreator. 

"Berbeda dengan generasi saya dan para orang tua yang biasanya disiapkan untuk menjadi pencari kerja atau job seeker," kata pengamat  pendidikan abad 21 Indra Charismiadji saat penutupan Festival Sains dan Budaya (FSB) Eduversal 2021 secara virtual, Minggu (21/2).

BACA JUGA: Pak Ganjar Minta Serka Choiriyanto Cari 15 Orang yang Kontak Erat Covid-19

Generasi saat ini, lanjutnya, harus diarahkan menjadi seorang pencipta kerja. Sains menjadi fondasi dari karya yang diciptakan oleh generasi penerus bangsa.

"Anak-anak kita harus diarahkan menjadi pencipta kerja atau job creator. Sains menjadi pondasi dari berbagai karya yang diciptakan anak-anak kita, budaya menjadi identitas dari kreasi yang dibuat oleh generasi penerus bangsa," tuturnya.

BACA JUGA: Vaksin Covid-19 Buatan UNDIP Semarang Lolos Uji Klinis I, Ganjar: Penting untuk Dikawal

Pada kesempatan sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, sains dan budaya adalah pilar kekuatan. Dua hal itu tidak boleh ditinggalkan dalam membangun negeri ini. 

"Perpaduan sains dan budaya akan memberikan karpet merah negara ini untuk menjadi satu kelas dengan Jepang, Korsel,  Prancis, Belanda, Inggris, Tiongkok, Amerika, dan negara lain yang lebih dulu memadukan hal itu dalam berbagai karya," kata Ganjar saat memberikan sambutan.

BACA JUGA: Aksi FPI Bantu Korban Banjir Dibubarkan Aparat, Munarman Bereaksi Keras

Generasi muda yang saat ini ikut berkompetisi diharapkan untuk berusaha sekeras mungkin agar tidak menjadi generasi yang diremehkan.

Kompetisi FSB 2021 menjadi pintu pembuka untuk terus mendalami sains dan budaya demi kemajuan bangsa.

"Pintu telah dibuka, maka kalian sebagai pelaku utama mesti lari sekencang-kencangnya agar tidak menjadi generasi yang diremehkan, agar tidak menjadi generasi yang diasingkan. Ini adalah pintu awal agar kalian serius mempelajari sains dan budaya," tegasnya.

Sementara itu Presiden Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) Riri Fitri Sari menyatakan FSB ini harus didukung semua pihak, termasuk guru, orang tua, sekolah dan masyarakat agar mampu menciptakan generasi yang cinta sains, inovatif dan kreatif tanpa batas.

"Para siswa bisa belajar dan memahami perkembangan teknologi terbaru di bidang fisika, biologi, komputer dan lingkungan yang bermanfaat bagi kesejahteraan dan solusi di masyarakat," ucapnya.

Dari hasil penjurian, peraih emas ISPO 2021 adalah MAN 1 Kudus atas nama Fidia Aulia Nafis dan Nadya Insyafana Rahma (biologi), SMA Santa Laurensia atas nama Janice Geraldine Chen dan Rendi Orvalo Wijaya (Kimia), SMA Muhammadiyah 2 Surabaya atas nama M. Abyan Ermansyah Sungkar dan M. Syahnabil Hammam Sungkar (Komputer).

Kemudian SMA Kharisma Bangs atas nama Rizky Anatasha Halim dan Adzwa Nuzayh Salim (Lingkungan), UPT SMPN 10 Gresik atas nama Nainis Laraswati dan M. Izzat Zaidan (Fisika), serta SMA Negeri 1 Tarakan .atas nama Muhammad Faturrahman Marsuki dan El Shinta (Teknologi). (esy/jpnn)

 

 


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler