jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi menanggapi langkah Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta yang bakal membentuk tim siber atau cyber army.
Menurut Heru, pembentukan tim siber membutuhkan biaya yang nilainya bervariasi, bahkan bisa saja tidak perlu ongkos alias gratis.
BACA JUGA: Anies Berselancar di Atas Radikalisme demi Syahwat Politik
"Pembentukannya bisa dari Rp 0 bahkan sampai miliaran rupiah," kata Heru kepada JPNN.com, Selasa (23/11) malam.
"Nol rupiah karena cyber army-nya militan, dukung tanpa mahar misalnya. Hanya, ketika misal tokoh tertentu jadi pejabat, jabatan komisaris menanti," sambung Heru.
BACA JUGA: Bikin Cyber Army Pembela Anies, MUI DKI Disindir Pimpinan MPR
Pembentukan tim siber, lanjut Heru, bisa memakan biaya miliaran rupiah jika menggunakan tenaga profesional.
"Kalau lebih profesional lagi, bisa miliaran, karena merekrut banyak orang, termasuk juga influencer agar apa yang disampaikan lebih kuat atau bergema," ujar Heru.
BACA JUGA: Terduga Teroris Ditangkap, Anies Baswedan Bungkam, Ferdinand Hutahaean Meradang
Sebelumnya, dalam keterangan di website MUI, Ketua MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar berharap tim siber yang segera dibentuk itu agar membela dan membantu Anies yang kerap diserang para buzzer di media sosial.
Menurut Munahar, para buzzer selalu mencari kesalahan Anies.
Tim siber bentukan MUI DKI itu nantinya bakal melawan para buzzer tersebut dengan mengangkat keberhasilan Anies di tingkat nasional dan internasional.
Selain itu, tim siber tersebut juga bertugas melawan para buzzer yang kerap mendiskreditkan ulama.
"Beliau ini termasuk 21 orang Pahlawan Dunia. Berita-berita saya minta MUI DKI yang mengangkatnya karena kita mitra kerja dari Pemprov DKI Jakarta," kata Munahar. (cr1/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Adil
Reporter : Dean Pahrevi