jpnn.com, JAKARTA - Industri cat khusus furnitur hanya mampu tumbuh lima persen pada semester pertama tahun ini.
Hal itu terjadi karena adanya stagnasi industri furnitur yang berorientasi ekspor.
BACA JUGA: Istimewa, Propan Sabet Top Brand Award 2017
South East Asia Sales & Product Manager PT Propan Jaya Agus Dwi Purnama menyatakan, pertumbuhan industri furnitur di Indonesia memang tidak setinggi Vietnam.
Pada semester pertama lalu, industri furnitur di Vietnam tumbuh 15–20 persen.
’’Sejumlah pasar ekspor mebel memang naik, seperti di Amerika Serikat naik 1–2 persen. Tetapi, permintaannya dinikmati Vietnam,’’ papar Agus, Minggu (30/7).
Propan memiliki dua pabrik dengan kapasitas produksi 150 ribu ton per tahun.
Sekitar 120 ribu ton dikonsumsi di Indonesia dan sisanya di Vietnam. Industri furnitur Vietnam tumbuh pesat.
Salah satu faktornya harga yang lebih murah 10–20 persen dibandingkan mebel produksi Indonesia.
Pada semester pertama tahun ini, Propan tumbuh sepuluh persen dibandingkan tahun lalu.
Hingga akhir tahun, pertumbuhan diperkirakan 25–30 persen.
Salah satunya dari industri furnitur yang diperkirakan tumbuh 10–15 persen pada semester kedua.
’’Saat ini kenaikannya mulai terlihat. Banyak produsen mebel yang mulai mengirimkan sampel produk ke buyer,’’ kata Agus.
Furnitur berperan cukup vital bagi industri di tanah air.
Tahun lalu, furnitur menyumbang produk domestik bruto Rp 18,8 triliun dan devisa USD 1,6 miliar.
Tahun ini, sumbangan devisa dari furnitur diproyeksikan USD 2 miliar. (vir/c15/noe)
Redaktur & Reporter : Ragil