F.X Rudy Ingin Calon Ketum PSSI Figur tak Terikat Institusi

Rabu, 21 September 2016 – 22:29 WIB
F.X Hadi Rudyatmo. Foto: Radar Solo

jpnn.com - SOLO – Mantan anggota Komite Normalisasi F.X Hadi Rudyatmo menginginkan agar figur-figur yang maju bursa Ketua Umum PSSI benar-benar sosok merdeka.

Artinya, figur itu tidak sedang terikat dengan institusi negara atau partai politik.

BACA JUGA: Edu Akui Gagal, Indonesia Harus Berkaca ke Timor Leste

Rudy secara khusus menyoroti majunya Pangkostrad Edy Rahmayadi bersaing dalam Kongres Luar Biasa PSSI di Makassar, 17 Oktober nanti.

Saat ini, Edy masih terikat dengan TNI. Karena itu, Rudy meminta Edy mundur dari jabatannya di TNI jika ingin maju bursa Ketum PSSI.

BACA JUGA: DKI Jakarta Tambah Pundi Medali Emas dari Cabor Selam

Wali Kota Solo itu merujuk UU Nomor 34/2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Yakni, prajurit TNI aktif dapat menduduki jabatan sipil setelah mengundurkan diri atau pensiun dari dinas aktif keprajuritan.

“Di lembaga negara, anggota TNI/Polri aktif memang harus mundur dari institusinya kalau ingin menduduki jabatan yang tidak sesuai tugas pokok dan fungsi,” kata pria yang akrab dipanggil Rudy itu.

BACA JUGA: Bukan Tim Terbaik tapi Punya Prospek Besar

Mantan Ketua Umum Persis Solo itu juga meminta Komite Pemilihan (KP) memerhatikan hal tersebut. Selain itu, KP juga memerhatikan aturan lain sebelum kongres digelar.

Termasuk mengenai status anggota TNI/Polri aktif yang maju bursa Ketum PSSI. Hal itu bertujuan agar tidak ada masalah di kemudian hari.

“Aturan ini diberlakukan atau tidak oleh KP? Ini harus diperjelas dulu agar tidak ada masalah nantinya,” beber penerus Joko Widodo sebagai Wali Kota Solo itu.

Selain Edy, beberapa calon yang disebut-sebut berpeluang menjadi Ketum PSSI ialah Erwin Aksa dan mantan Panglima TNI Moeldoko.

Hampir sama seperti Edy, Erwin saat ini juga belum merdeka karena masih menjadi bos Bosowa Group. Sementara itu, Moeldoko sudah pensiun dari jabatannya sebagai Panglima TNI.

Selain tak setuju Ketum PSSI masih terikat dengan institusi negara, Rudy juga tak sepakat jika PSSI dipimpin politikus.

“Sosok ketum jangan dari parpol. Karena kalau disangkut-sangkutkan dengan politik, sepak bola bakal rusak,” imbuhnya.

Rudy terang-terangan mendukung sosok yang memiliki ketegasan dan kedisiplinan tinggi.

Di sisi lain, Rudy juga tak ingin kongres nanti hanya memilih ketua umum. Dia berharap agenda itu menjadi momentum reorganisasi bagi semua organisasi di bawah PSSI.

Menurut Rudy, PSSI era baru harus bisa membawa Indonesia berprestasi di kancah internasional.

“Ketum baru harus punya komitmen membesarkan sepak bola. Sebagai tuan rumah, punya target di Asian Games, minimal membawa Indonesia ke semifinal. Bahkan harus berani berjanji Indonesia masuk final,” terang Rudy.

Tak hanya itu, Rudy juga meminta sepak bola Indonesia benar-benar masuk era industri. Sebab, Indonesia memang memiliki potensi besar untuk mewujudkannya.

“Industri pemain sepak bola betul-betul diwujudkan,” ujar Rudy.

Di sisi lain, dari semua calon Ketum PSSI, Moeldoko yang paling bersemangat menjadikan sepak bola Indonesia kembali digdaya. Saat pendaftaran di Gedung Papabri pada 5 Septmber lalu, Moeldoko sudah melontarkan ambisinya untuk sepak bola Indonesia.

“Sepak bola sudah sangat-sangat lama dan berkepanjangan mengalami masa-masa sulit. Saatnya sepak bola kembali ke kedigdayaan sepak bola itu sendiri. Sepak bola di jalurnya, sepak bola berjuang menuju prestasi,” ujar Moeldoko di depan awak media kala itu.

Moeldoko juga sempat mengatakan bahwa sepak bola Indonesia harus kembali meraih prestasi di level internasional. Seperti diketahui, terakhir kali Indonesia meraih gelar bergengsi adalah SEA Games 1991.

“Kedigdayaan sepak bola harus hidup lagi agar sepak bola prestasi kembali muncul di dunia sepak bola kita. Sepak bola kita sudah lama sangat melelahkan,” kata lulusan terbaik penerima Adhi Makayasa 1981 ketika itu. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alhamduillah, Akhirnya Dapat Medali Emas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler