Gadis 17 Tahun Ini Sudah 15 Kali Mencuri Sepeda Motor, Begini Pengakuannya

Sabtu, 20 Maret 2021 – 21:23 WIB
AKN (kerudung hitam) di Mapolresta Banjarmasin, kemarin. Yang mengkhawatirkan, status AKN ternyata masih pelajar SMA. Foto: radarlampung.co.id

jpnn.com, BANJARMASIN - Seorang gadis berinisial AKN, 17, ditangkap polisi karena melakukan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor.

Tidak tanggung-tanggung, AKN sudah 15 kali beraksi bersama sindikat curanmor asal Pemurus Luar. Tujuh kali menjadi eksekutor lapangan.

BACA JUGA: Naik Motor Bonceng Tiga, Sekeluarga Masuk Jurang, Anak Tersangkut, Ibu Hilang, Nenek Meninggal

"Saya lupa, di mana pertama kali memulainya," ujarnya di sel Mapolresta Banjarmasin, Jumat (19/3).

Tetapi ia masih ingat, bagaimana tubuhnya gemetaran saat mencuri motor pertamanya. Tetapi ia tenang karena tiga rekannya selalu menjaganya.

BACA JUGA: Driver Taksol Ditembak Penumpang di Bagian Leher, Pelaku Masih Diburu Polisi

"Yang mengajari membobol kunci si Madi (Rahmadi adalah kakak Findi, saudara ipar AKN)," sebutnya.

Awalnya cuma diajak jalan-jalan oleh iparnya. Ternyata kebablasan. Pada mulanya, perannya cuma sebagai pemantau situasi di sekitar target curian.

BACA JUGA: Aksi Dua Pelaku Curanmor Terekam CCTV saat Beraksi, Lihat Tuh Fotonya

"Diajak jalan, ternyata mencuri motor. Saya perlu uang juga. Akhirnya ketagihan. Jadi memang tak dipaksa ikut sindikat ini," akunya.

Berapa yang ia peroleh? Sebenarnya tak sepadan dengan risiko hukumnya. "Dikasih bagian Rp100 ribu sampai Rp150 ribu," sebutnya.

Yang sangat disayangkan, AKN masih berstatus pelajar. Dia terdaftar di sebuah SMA di Banjarmasin.

Maka diingatkan soal sekolahnya, AKN pun termenung. "Pastilah menyesal," tutupnya.

AKN dan kawanannya diburu Satreskrim Polresta Banjarmasin sejak enam bulan lalu.

Kasus ini terungkap, saat Doyok, anggota sindikat ini tertangkap di Jalan Beruntung Jaya pada 8 Maret lalu. Ketika diinterogasi, Doyok menyebut nama tiga rekannya.

"Awalnya, AKN inilah yang kami buru. Dia terekam CCTV saat mencuri motor di sebuah halaman parkir musala," ungkap Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Alfian Tri Permadi.

Sindikat ini masih satu keluarga. Semuanya tinggal di Kelurahan Pemurus Luar Kecamatan Banjarmasin Selatan.

"Masih pengembangan kasus, mencari barang bukti yang mereka pasarkan ke Kabupaten Hulu Sungai Selatan," tambah Alfian.

Pengakuan lain dari Findi, mereka beraksi berdasarkan pesanan penadah. "Sesuai pesanan saja. Misal diminta Yamaha Jupiter, ya itu yang kami cari. Misalkan maunya matic, ya kami cari matik,” bebernya.

Findi menyebutkan sebuah nama kecamatan di HSS yang kerap memesan barang curian mereka. "Pemesannya warga pedalaman," tukasnya. (lan/fud/ema/prokal)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler