Gadis Desa Digilir Dua Remaja

Sabtu, 20 April 2013 – 20:09 WIB
PONTIANAK - Aksi kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur kembali terjadi. Kali ini menimpa remaja umur 15 tahun ini digilir dua remaja di tepi Jalan Parit Lintang Desa Punggur Besar, Pontianak, Jumat (19/4).

Kejadian tragis yang menimpa gadis desa ini berawal dari Ad yang meminta nomor telepon genggam milik korban pada Selasa (16/4). Berawal dari tukar nomor handphone itu keduanya saling kenal satu sama lain. Pada Rabu (17/4) sekitar pukul 08.00, Ad dan temannya Tm mengajak korban bertemu yang tak jauh dari rumah korban.

Tanpa curiga, korban mengiyakan ajakan kedua remaja tersebut. Saat menemui Ad, korban menggunakan sepeda motor sendiri. Setelah bertemu, Ad langsung meminta korban untuk berboncengan dengannya, yakni menggunakan sepeda motor Ad, sedangkan sepeda motor korban dikendarai Tm.

Setelah itu, korban diajak jalan-jalan, dengan alasan Ad ingin pergi ke rumah temannya. Namun di Jalan Parit Lintang Desa Punggur Besar, Ad yang membonceng korban ini pun berhenti di pinggir jalan, seraya menoleh kiri kanan. Jalan terlihat sepi, Ad langsung memaksa korban untuk berbuat mesum.

Ad menarik tangan korban dengan kuat, kemudian menjambak rambutnya. Korban yang merasa disakiti berusaha minta pertolongan kepada warga setempat. Namun, upaya itu gagal karena tak satupun orang ada di lokasi tersebut kecuali mereka bertiga.

“Saya sudah minta tolong dengan cara berteriak, tapi jalannya sepi tidak ada orang, malah Ad yang mengancam saya untuk diam. Kalau saya melawan maka sepeda motor milik saya yang dipakai Tm temannya itu akan diambil. Saya diam dan tak melawan,” ungkap korban saat dijumpai di Polresta Pontianak yang didampingi orangtua dan keluarganya.

Korban menangis dan hendak melarikan diri. Namun genggaman tangan Ad dan tenaganya lebih kuat, dia pun pasrah. “Lalu saya diperkosa Ad dan temannya bernama Tm. Pertama Ad yang memperkosa saya, kemudian Tm temannya. Saya diperkosa di pinggir jalan. Saat diperkosa saya hanya bisa menangis dan tidak bisa melawan karena rambut saya dijambak dan tangan saya dipegang, bahkan saya diancam jika tidak mau diam,” jelas korban.

Korban juga mengakui bahwa akibat dari pemerkosaan yang dilakukan Ad terhadapnya, Ia mengalami trauma berat. “Ad mengaku kepada saya bahwa ia itu tinggal di Pontianak. Sedangkan temannya Ad yang juga memperkosa saya bernama Tm itu tinggal di Punggur,” ungkapnya.

Orang tua korban tidak terima atas perlakuan tak senonoh yang dialami putrinya. Ia merasa nama baik keluarganya tercoreng akibat peristiwa itu. Selain itu masa depan anaknya juga sudah rusak. Sehingga ia pun meminta kepada kepolisian untuk memproses hukum kedua pelaku pemerkosaan terhadap anaknya.

“Saya merasa malu dan masa depan anak saya juga sudah hancur, jadi saya benar–benar tidak terima atas apa yang dilakukan kedua pelaku tersebut kepada anak saya,” tegasnya.

Ia berharap kepolisian menangkap pelaku. “Saya percaya semuanya kepada pihak kepolisian. Saya minta kedua pelaku diproses hukum dengan hukuman seberat–beratnya,” harapnya.

Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol Puji Prayitno membenarkan peristiwa tersebut. “Kasus ini masih dalam tahap pemeriksan, baik dari itu keterangan korban, dan saksi. Kedua pelaku sudah diamankan saat ini. Ketika semua bukti sudah kuat untuk menjerat kedua pelaku, maka akan segera dilakukan penahanan,” ungkapnya.

Kata dia, pemerkosaan itu terjadi pada hari Rabu (17/4) sekitar pukul 21.00, di Desa Punggur Besar. “Menurut pengakuan Ad kepada kami, bahwa yang melakukan pertama kali adalah dirinya, sedangkan pengakuan Tm hanya memegang–megang saja, sementara menurut korban adalah kedua–duanya yang memperkosa,” jelasnya. (arf)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polda Gagalkan Peredaran 4 Kg Heroin

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler