jpnn.com - SIANTAR - Barangkali karena masih lugu dan punya prasangka baik kepada siapa pun, tapi Ay (15) dan temannya Put (15) justru nyaris celaka.
Ay yang masih duduk di kelas 3 SMP mengaku nyaris diperkosa lelaki yang ditolongnya. “Saya melawan, lalu dipukul sampai pingsan. Tapi belum sempat disetubuhi,” kata Ay, seperti diberitakan Metro Siantar (Grup JPNN).
BACA JUGA: Wanita Dibunuh dan Ditelanjangi, Dikarungi, Lalu Dihanyutkan ke Sungai
Peristiwa ini terjadi di areal perkebunan kelapa sawit PT Socfindo di Desa Aek Loba Pekan, Aek Kuasan, Asahan, Sumut, Selasa (7/4) sekira pukul 13.30 WIB.
Hingga Rabu (8/4), pelaku yang mengendarai sepedamotor Honda Supra X 125 yang belum diketahui nomor polisinya itu, masih dalam pencarian polisi.
BACA JUGA: Kabareskrim Belum Pastikan Narkoba Jenis Baru
Ditemui di Puskesmas Pulau Rakyat, Ay yang merupakan warga Aek Loba, menceritakan peristiwa yang dialaminya.
Seperti biasa, ia bersama teman sekampung sekaligus teman sekolahnya di salah satu SMP di Aek Kuasan, Put, pulang sekolah. Keduanya berjalan kaki.
BACA JUGA: Geledah Lapas Cipinang, Polri Temukan Narkotika Jenis Baru
Di tengah perjalanan, atau sekitar 1,5 kilometer dari sekolah, ada seorang pria mengandarai sepedamotor tiba-tiba berhenti dan menghampiri mereka. Lelaki ini menanyakan jalan ke arah Simpang Bargot, Desa Rawa Sari. Setelah terjadi percakapan, lelaki ini meminta keduanya ikut mengantar ke simpang yang dimaksud.
“Kami disuruh mengantar sampai Simpang Bargot. Kemudian kami ikut naik kreta (sepedamotor) itu, bonceng tiga,” jelasnya.
Tiba di Jalinsum Aek Loba atau sekitar 1 kilometer dari tempat mereka pertama bertemu, lelaki tersebut menyuruh Put turun dari sepedamotor. Sementara Ay dimintanya tetap ikut.
“Biar Ay saja yang menunjukkan Simpang Bargotnya,” kata Ay menirukan ucapan lelaki itu.
Put pun turun dari sepedamotor. Sedangkan Ay dan lelaki itu melanjutkan perjalanan ke Simpang Bargot.
Sebelum tiba di Simpang Bargot, mereka berhenti membeli bensin eceran di salah satu warung di pinggir jalan di Desa Aek Loba Pekan. Setelah itu, laki-laki tersebut kembali bertanya kepada Ay letak Simpang Bargot. “Tolong tunjukkan yang mana simpangnya,” ujar lelaki itu kepada Ay.
Kemudian Ay kembali naik ke sepedamotor. Setelah melewati perkampungan atau sekitar 500 meter dari lokasi mengisi bensin, yakni di sekitar perkebunan kelapa sawit, sepedamotor malah masuk ke perkebunan.
“Saya mulai curiga. Di tengah perkebunan PT Socfindo dia berhenti, langsung mencekik leher saya. Saya melawan. Kemudian dia meninju wajah saya, sehingga saya pingsan. Tapi saya belum disetubuhinya,” ungkap Ay.
Saat dimintai keterangan di Puskesmas oleh polisi, ada luka bekas cekikan di leher Ay dan bekas pukulan yang menyebabkan lebam di sekitar mata kanan.
Dokter Rosa, Kepala Puskesmas Pulau Rakyat mengatakan, mereka tidak bisa memeriksa korban apakah sudah disetubuhi atau belum oleh pelaku. Mereka menyarankan korban dibawa ke dokter spesialis kandungan.
Sementara teman korban, Put, mengatakan hal sama. Katanya, mereka pulang sekolah seperti biasa, dengan berjalan kaki. Di tengah perjalanan, ada seorang lelaki mengandarai sepedamotor menanyakan arah ke Simpang Bargot. Keduanya ikut dengan lelaki itu. Namun di Jalinsum Aek Loba, lelaki ini meminta Put turun. “Selanjutnya saya tidak tahu lagi apa yang terjadi sama Ay,” jelasnya.
Informasi dihimpun wartawan dari Samin, warga Desa Aek Loba Pekan, siang itu ia mengendarai sepedamotor, melaju dari arah Simpang Bargot hendak ke rumah. Tiba di lokasi kejadian, ia melihat ada perempuan mengenakan seragam SMP, tergeletak lemas di pinggir jalan sambil menangis.
“Aku mau diperkosa orang. Tolong, Pak antar saya ke rumah,” ujar Samin menirukan ucapan Ay saat itu.
Samin pun mengantarkan Ay ke rumahnya. Di rumah, karena masih trauma, keluarganya menghubungi personel Polsek Pulau Raja. Atas laporan keluarga ini, personel Polsek Pulau Raja dipimpin Aiptu M Purba mendatangi lokasi kejadian, dan melakukan penyelidikan. (sof/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... "Perang" di Pertunjukan Dangdut, Dua Tewas
Redaktur : Tim Redaksi