jpnn.com - JAKARTA -- Calon Presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi menunjuk Ketua PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menjadi jurubicara timnya pada pemilihan presiden mendatang.
Pakar politik Muhammad AS Hikam menilai penunjukan tersebut sebagai langkah politik yang cerdas dari Jokowi. "Langkah ini akan membuat suara warga Muslimat NU di negeri ini solid mendukung Jokowi dalam Pilpres Juli nanti," kata Hikam, Sabtu (3/5).
BACA JUGA: Cicilan Asian Agri Kurang Rp 1,197 Triliun
Hikam melihat Khofifah adalah tokoh yang saat ini paling kharismatik dan mampu memobilisir voting kaum perempuan NU. Bukan hanya Muslimat, tetapi juga Fatayat dan IPPNU, bahkan PMII dan ISNU.
Selain itu, KIP juga bahkan memiliki daya tarik yang sangat kuat di luar NU. Dalam analisa Hikam, dukungan Muslimat NU adalah capaian strategis karena pemilih perempuan mayoritas di negeri ini, dan khususnya suara kaum perempuan NU sangat solid serta cenderung 'en-bloc' mengikuti pimpinannya.
BACA JUGA: Pramono Edhie Ingatkan Pentingnya Pendidikan Berbangsa dan Bernegara
"Memegang KIP (Khofifah Indar Parawansa) adalah kunci paling utama untuk menangguk suara Muslimat NU, sebab sebagai Ketua Umum underbouw NU, KIP jelas memiliki pengaruh besar sebagai vote getter sampai ke tingkat akar rumput," papar Hikam.
Lebih lanjut Hikam memperkirakan keberhasilan Jokowi merangkul Khofifah dan apalagi menjadikan Mahfud MD sebagai cawapresnya, akan membuat dukungan kaum Nahdliyyin kepada Jokowi akan sangat solid. Bahkan bisa lebih solid dibanding ketika mantan Ketua PBNU, Hasyim Muzadi dan mantan Ketua NU Solahuddin Wahid menjadi capres pada 2004.
BACA JUGA: Gus Solah Isyaratkan Dukung Mahfud Jadi Wakil Jokowi
Kalaupun masih ada kantong-kantong Nahdliyin di PPP, menurut Hikam, tampaknya pengaruhnya sangat kecil. Apalagi jika kubu PPP yang bersimpang jalan dengan Suryadharma Ali memberikan dukungan kepada Jokowi.
Sebab kubu anti-SDA juga terdiri atas tokoh-2 NU baik di pusat maupun daerah. Belum lagi jika diperhitungkan fajta bhwa Pilpres adalah soal figur, bukan partai. Pendukung PPP dari NU, termasuk Muslimat tentunya, akan lebih cenderung mengikuti KIP.
"Jokowi tampaknya sangat serius melakukan komunikasi politik kepada ormas Islam terbesar di Indonesia ini. Dan keberhasilan beliau menjadikan KIP sebagai jubir akan sangat memerkuat posisinya bukan saja di kalangan NU tetapi juga utuk voters keum perempuan secara umum," ulas Hikam dalam akun facebooknya. (rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gus Sholah Titip Sejumlah Agenda ke Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi