jpnn.com - BATUAMPAR - Warga Malaysia, Muhammad bin Salleh,60, diduga tewas di kamar nomor 201 hotel Bunda, Pelita, Batuampar, Rabu (5/8) sekitar pukul 18.00 WIB. Polisi belum bisa pastikan penyebab kematian, pria yang sudah sejak 17 Desember 2013 masuk ke Indonesia itu.
Hanya saja ada yang janggal dengan kematian korban, sebab Hariyadi rekan korban yang merupakan warga Batam bersama pihak manajemen hotel mulanya enggan melaporkan kasus kematian korban itu ke polisi. Secara diam-diam Hariyadi hendak memakamkan jenazah korban ke pemakaman umum (TPU) Seipanas. Namun pengelolah TPU Seipanas menolak, sebab surat atau dokumen kematian korban sebagai WNA tidak ada sama sekali.
BACA JUGA: ATM Tertelan 3 Jam, Rp94 Juta Raib
Menggunakan ambulans jenazah korban akhirnya dibawa ke Polsek Batuampar. Saat itulah baru polisi tahu dan langsung kembali membawa jenazah korban ke lokasi kamar hotel untuk dilakukan olah TKP sebelum dibawa ke kamar jenazah RSOB, Sekupang untuk ditindak lanjuti."Tapi olah TKPnya sudah tidak efektif karena sudah diangkat duluan mayatnya," ujar salah satu anggota polisi di TKP kamar hotel.
Polisi sangat menyesalkan tindak tanpa prosedur yang dilakukan oleh Hariyadi dan manajemen hotel Bunda yang tidak melaporkan penemuan mayat tersebut. "Itulah yang kami sayangkan. Hariyadi dan manajemen hotel lagi kami periksa sekarang," kata Kapolsek Batuampar Kompol Ari Broto.
BACA JUGA: Frustasi, Andik Tewas Gantung Diri
Seharusnya, kata Ari penemuan mayat WNA itu harus dilaporkan terlebih dahulu sebelum masuk ke kamar TKP dan mengangkat jenzah korban. "Apalagi ini WNA, jadi harus melalui banyak prosedur. Penyebab kematian belum tahu masa mau langsung dimakamkan," kata Ari.
Akibat ulah ceroboh Heriyadi dan pihak manajemen hotel penyelidikan polisi terkait kematian korban terganggu. Untuk mempertanggung jawabkan kejadian itu, Heriyadi dan pihak manajemen hotel diperiksa oleh polisi.
BACA JUGA: Disuruh Minum Air Merah Delima, Perhiasan dan Uang Nenek 60 Tahun Raib
Sejauh mana kesalahan dan pelanggaran yang dilakukan Heriyadi dan pihak manajemen hotel atas penutupan penemuan mayat WNA, Ari belum membeberkan karena masih dalam penyelidikan awal. Begitu juga penyebab kematian korban, masih menunggu penyelidikan lanjutan termasuk hasil otopsi di RSOB.
Seperti dikuti dari Batam Pos (Grup JPNN), jenazah korban pertama kali diketahui oleh Hariyadi. Saat itu korban ditemukan terlentang diatas kasur kamar hotel tanpa busana. Kondisi jenazah sudah mulai membusuk dan diperkirakan sudah dua hari meninggal.
Korban menginap di kamar 201 Hotel Bunda sudah hampir setengah tahun. Pria yang belum tahu apa kepentingannya di Indonesia itu, merupakan warga negara Malaysia yang over stay (izin tinggal sudah lewat). Menurut sumber kepolisian korban masuk Indonesia sejak 7 Desember 2013 silam. (eja/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jambret Kalung untuk Beli Susu Anak
Redaktur : Tim Redaksi