Gagal ke Final, Persela Belajar untuk Lebih Tenang

Minggu, 25 Januari 2015 – 22:14 WIB
Persela Lamongan. Foto: Ist

jpnn.com - PERSELA Lamongan gagal melaju partai puncak SCM Cup 2015 setelah takluk dari Sriwijaya FC, Minggu (25/1) Sore. Dari kekalahan di partai krusial itu, Laskar Joko Tingkir belajar pentingnya ketenangan.

"Dalam laga tadi, kami sangat mudah kehilangan bola, permainan anak-anak kurang tenang. Harusnya kami bisa lebih tenang," kata pelatih Persela Didik Ludianto usai pertandingan.

BACA JUGA: CLS Happy Ending di Kandang

Gol pertama misalnya, pemain belakang disebutnya seperti kaget dan terburu-buru mengambil pemain Sriwijaya Ferdinand Sinaga yang berhasil menggocek bola.

Namun, itu menjadi blunder karena terburu-buru, Ferdinand justru mampu memperoleh ruang untuk adu sprint dan lepas dari pressing pemain belakang.

BACA JUGA: Tumbangkan Persebaya, Arema Tantang Sriwijaya

Gol kedua, Pemain tidak tenang dan terlalu fokus ke pemain yang membawa bola. Sementara, Titus Bonai mampu melepaskan diri dan pemain pun kaget dan bingung harus tetap mengikuti Tibo atau menjaga pemain yang membawa bola.

Saat menyerang, pemain terlihat terburu-buru untuk melepaskan bola ke pemain lain meskipun posisinya kurang bagus. Itu tak bisa dilepaskan karena pressing yang dilakukan para penggawa Sriwijaya FC.

BACA JUGA: Persebaya Pastikan Bayar Tunggakan Gaji Pemain Pekan Depan

"Dua gol yang tercipta itu akibat kesalahan kami sendiri. Pemain kurang tenang, baik bertahan maupun menyerang. Kami harus bisa lebih tenang ke depan, karena sebenarnya secara permainan Persela tidak kalah," terangnya. (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lolos ke Final SCM Cup, Ini PR Sriwijaya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler