SAN FRANCISCO - Pesawat Boeing 777 milik Asiana Airlines berpenumpang 291 orang jatuh di Bandara Internasioanl San Francisco, Sabtu waktu setempat. Akibat kejadian ini dua penumpang dilaporkan tewas sementara 82 orang lain dilarikan ke rumah sakit. Pejabat berwenang bandara menyebut 60 penumpang belum ditemukan namun diyakini selamat.
Sepuluh penumpang dilaporkan kritis dan kini dirawat di Rumah Sakit San Francisco. Mayoritas korban menurut juru bicara rumah sakit Rachael Kagan, mengalami luka bakar dan patah tulang.
Saksi mata menyebut pesawat mengalamai kecelakaan saat hendak mendarat. Begitu bagian belakang menyentuh landasan, tubuh pesawat langsung robek kemudian berputar tanpa terkendali. Seorang penumpang bernama Lee saat ditelepon TV Korsel mengatakan, saat mendarat hidung pesawat terlalu tinggi dan miring.
Akibatnya ekor pesawat terbanting ke landasan lebih dulu menyusul kemudian bagian depan pesawat. Suasana di kabin makin panik setelah api muncul kemudian melalap bagian atas tubuh pesawat.
Dilaporkan tak ada warga negera Indonesia menjadi penumpang pesawat. Sebanyak 77 penumpang merupakan warga Korea Selatan, Cina 141 orang, 61 warga Amerika Serikat, dan satu orang warga Jepang. Wakil CEO Samsung Electronics David Eun tercatat ikut dalam penerbangan dilaporkan selamat. "Pesawat yang saya tumpangi jatuh. Ekor pesawat robek. Syukurlah kebanyakan penumpang selamat," katanya lewat Twitter sesaat setelah kejadian.
Investigasi awal badan keselamatan penerbangan Amerika menunjukan saat mendarat badan pesawat menghantam tembok pembatas landasan pacu dengan laut. Pilot diduga terlalu cepat menurunkan roda untuk melakukan pendaratan.
Menurut Bloomberg yang dikutip Minggu (7/7), ini adalah kecelakaan ketiga yang dialami Boeing 777 selama rentang waktu 5 tahun terakhir. Kecelakaan pertama berlangsung di Bandara Heathrow, London pada 17 Januari 2008, setelah mesin pesawat tiba-tiba berhenti di udara.
Kecelakaan kedua dialamai pesawat milik EgyptAir yang berlangsung di Bandara Internasional Kairo pada 29 Juli 2011. Kedua insiden tersebut tak menimbulkan korban jiwa. (pra/jpnn)
Sepuluh penumpang dilaporkan kritis dan kini dirawat di Rumah Sakit San Francisco. Mayoritas korban menurut juru bicara rumah sakit Rachael Kagan, mengalami luka bakar dan patah tulang.
Saksi mata menyebut pesawat mengalamai kecelakaan saat hendak mendarat. Begitu bagian belakang menyentuh landasan, tubuh pesawat langsung robek kemudian berputar tanpa terkendali. Seorang penumpang bernama Lee saat ditelepon TV Korsel mengatakan, saat mendarat hidung pesawat terlalu tinggi dan miring.
Akibatnya ekor pesawat terbanting ke landasan lebih dulu menyusul kemudian bagian depan pesawat. Suasana di kabin makin panik setelah api muncul kemudian melalap bagian atas tubuh pesawat.
Dilaporkan tak ada warga negera Indonesia menjadi penumpang pesawat. Sebanyak 77 penumpang merupakan warga Korea Selatan, Cina 141 orang, 61 warga Amerika Serikat, dan satu orang warga Jepang. Wakil CEO Samsung Electronics David Eun tercatat ikut dalam penerbangan dilaporkan selamat. "Pesawat yang saya tumpangi jatuh. Ekor pesawat robek. Syukurlah kebanyakan penumpang selamat," katanya lewat Twitter sesaat setelah kejadian.
Investigasi awal badan keselamatan penerbangan Amerika menunjukan saat mendarat badan pesawat menghantam tembok pembatas landasan pacu dengan laut. Pilot diduga terlalu cepat menurunkan roda untuk melakukan pendaratan.
Menurut Bloomberg yang dikutip Minggu (7/7), ini adalah kecelakaan ketiga yang dialami Boeing 777 selama rentang waktu 5 tahun terakhir. Kecelakaan pertama berlangsung di Bandara Heathrow, London pada 17 Januari 2008, setelah mesin pesawat tiba-tiba berhenti di udara.
Kecelakaan kedua dialamai pesawat milik EgyptAir yang berlangsung di Bandara Internasional Kairo pada 29 Juli 2011. Kedua insiden tersebut tak menimbulkan korban jiwa. (pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Duit Asuransi, Nabrak Tiga Hari Sekali
Redaktur : Tim Redaksi