Gagal Naik Empat Besar

Senin, 26 Maret 2012 – 07:51 WIB

LAMONGAN - Begitu terjal jalan yang harus ditempuh Persela Lamongan untuk menuju  tangga empat besar kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2011-2012. Betapa tidak. Kesempatan emas untuk bisa menduduki posisi tersebut yang tersaji kemarin (25/3) sore harus sirna. Sebagai tuan rumah, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut hanya mampu bermain imbang 2-2 (2-1) melawan Persiwa Wamena.

Andai dalam laga di Stadion Surajaya, Lamongan kemarin sore tim asuhan Miroslav Janu ini menang, Persela yang semula di peringkat enam bakal mendongkel Persija Jakarta dan Mitra Kukar Kutai Kertanegara ke posisi empat.

Namun, impian itu melayang. Karena, sekali lagi Persela ditahan imbang oleh tim asuhan Gomez Oliviera tersebut. "Itulah sepak bola. Kita sudah bekerja keras, tapi hasilnya tetap imbang. Persiwa bukan tim enteng. Mereka sekarang berada di peringkat tiga klasemen. Semangat mereka sangat bagus," aku Miroslav Janu, seusai pertandingan.

Sebenarnya, kata mantan pelatih Arema Indonesia dan PSM Makassar itu, tim asuhannya banyak memiliki peluang. Terutama di babak kedua. Beberapa kali kans emas tercipta. Bahkan, arah bola hasil tendangan maupun tandukan pemain juga sudah mengarah ke gawang lawan. Tapi, peluang itu tidak mampu membuahkan gol. "Kita kehilangan dua poin. Kita rugi," sesalnya.

Hasil imbang sebenarnya sudah cukup bagus. Sebab, tim kebanggaan warga Lamongan ini sempat kecolongan gol lebih dulu. Persela yang semenjak menit awal langsung tampil menggebrak dengan tekad mampu mencetak gol lebih dulu, ternyata terbalik. Melalui serangan balik, gelandang Persiwa Erick Louis Week berhasil memanfaatkan peluang emas dengan menjebol gawang tim tuan rumah yang dikawal Khoirul Huda saat empat menit pertandingan baru dimulai.

Beruntung hal ini tidak menjadikan mental Gustavo Fabian Lopez dkk down. Sebaliknya, mereka terlecut dengan meningkatkan serangan ke daerah pertahanan Persiwa. Tujuh menit setelah kebobolan, Persela akhirnya mampu menyamakan kedudukan. Prosesnya,  seorang pemain Persiwa handball di kotak penalti, sehingga wasit Najammudin Aspiran dari Balikpapan menunjuk titik putih.

Mario Costas yang ditunjuk sebagai algojo menyelesaikan tugasnya dengan bagus. Demikian juga dengan penalti kedua karena kasus yang sama, Mario Costas membalik skor 2-1 pada menit 27 dengan menceploskan bola ke gawang Persiwa yang dikawal oleh Galih Firmasyah. Kedudukan inii tidak berubah hingga turun minum.

Memasuki babak kedua Persela tampil lebih trengginas. Sejumlah peluang juga berhasil diciptakan, meski tidak satupun bola berhasil dilesakkan ke gawang lawan. Sepertinya ini membuat Gustavo dkk frustasi. Buktinya, permainan sedikit mengendor.

Bahkan, Janu mencoba melakukan beberapa pergantian pemain. Dedi Indra digantikan Faturrahman, dan Irsyad Arasy oleh Zaenal. Namun, sejauh itu masih belum mampu menambah pundi-pundi gol.

Sebaliknya, di menit 70 Persiwa kembali berhasil mencetak gol lewat Jaelani Arey Sibi, hingga kedudukan menjadi imbang 2-2. Skor ini memancing permainan keras kedua tim,  hingga wasit harus mengeluarkan lima kartu kuning untuk Persiwa dan sebuah kartu kuning lagi untuk tim tuan rumah.

"Persela tim bagus. Pertandingan berlangsung cukup seru. Bagi kita, ini sangat luar biasa. Anak-anak tampil penuh semangat. Itulah modal kita sehingga kita bisa menahan imbang tim tuan rumah. Kita sangat bersyukur dengan berhasil mencuri poin di kandang lawan," tandas pelatih Persiwa Gomes Oliviera. (idi/fiq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kans jadi Tuan Rumah Makin Besar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler