Menurut Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jatim, Achmad Nur Falakhi perubahan musim menyebabkan ancaman gagal panen terus meluas
BACA JUGA: Telkomsel Anggarkan Capex Rp 13 Triliun
"Bisa jadi kondisi tersebut karena faktor pemanasan global, sehingga terjadi perubahan musimDikatakan akibat dari perubahan musim tersebut banyak lahan yang terendam banjir dan mengalami puso
BACA JUGA: Genjot Okupansi Di Atas 80%
Dia merinci total lahan yang terendam banjir di seluruh wilayah Jatim mencapai 7.332,29 hektarBACA JUGA: Investasi Tiongkok Sudah Naik
Berdasar luas area yang terendam banjir, Nur menyebutkan puso terbesar terjadi di wilayah PasuruanLuas areal tanam di daerah tersebut seluas 1.009,21 hektar dari lahan yang terendam banjir sekitar 1.201 hektarDi susul Tulungagung mencapai 460 hektar dari lahan yang terendam banjir seluas 574 hektarSementara kabupaten Lamongan dengan luas lahan puso sekitar 408 hektar dari total lahan yang terendam sekitar 1.263 hektar.
Dia mengungkapkan, banjir tersebut mengakibatkan kerugian karena gagal panenAntara lain untuk lahan padi, perhitungan kerugian untuk lahan seluas 3.978,02 hektar mencapai Rp77,452 miliarLalu, lahan jagung mencapai 182,80 hektar dengan nilai kerugan sebesar Rp1,243 miliarDan, lahan kedelai terbilang rendah dengan luas lahan puso sebesar 21 hektar, sehingga kerugian Rp161,154 juta saja.
Dia mengatakan, potensi ancaman puso masih terus berlangsungDan jika terus berlangsung, lanjut dia, bisa merugikan petani karena harus mengeluarkan biaya operasional lagi"Sehingga total lahan pertanian yang mengalami puso mencapai 4.181 hektar dengan nilai kerugian mencapai 78,856 miliar," tutur Nur(res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaring Investor Daerah lewat Franchise Expo
Redaktur : Tim Redaksi