HAVANA - Atlet renang spesialis ketahanan fisik asal Australia Chloe McCardel harus menghentikan ambisinya berenang nonstop dari Kuba ke Florida, Amerika Serikat. Dia disengat ubur-ubur hingga tubuhnya lumpuh. Akibatnya, dia gagal menjadi orang pertama yang berenang dari Kuba ke AS tanpa kerangkeng antihiu.
''Upaya McCardel menjadi orang pertama berenang dari Kuba ke AS berakhir lebih awal setelah berjalan 11 jam. Dia harus berhenti,'' jelas juru bicara Tim Stackpol kepada AFP melalui surat elektronik. Kabar tersebut mengecewakan pendukung dan penggemarnya.
Awalnya, perempuan 29 tahun itu mantap untuk memecahkan rekor berenang sejauh 170 kilometer selama 60 jam. Dia berenang tanpa sepatu katak dan pakaian renang dari laut di sekitar Marina Hemingway, Havana, Kuba, sekitar pukul 10.00 kemarin. Sebuah kapal layar dan dua kayak menemaninya dalam upaya memecahkan rekor tersebut.
Dalam akun Facebook-nya, rekan tim Chloe menyebut, atlet berparas cantik itu akan berenang dengan kecepatan konstan sekitar 3,7 kilometer per jam. Dalam posting terakhir, timnya menyatakan, posisi Chloe sudah mencapai 20 kilometer dari pantai Havana.
Beberapa jam kemudian, berita buruk tersebut muncul. ''OK, kabarnya Chloe mengalami lumpuh akibat tersengat ubur-ubur yang membuatnya tidak mungkin untuk melanjutkannya,'' tulis berita dalam akun Facebook itu.
Sekitar pukul 13.00, Chloe tiba di Key West. ''Semuanya selamat. Sepertinya, Chloe disengat beberapa kali di sekitar wajah dan mulut. Kondisinya membengkak sehingga sulit bernapas,'' lanjutnya.
Chloe McCardel, peraih Sotiraki Cup dari Asosiasi Perenang Kanal pada 2011 dan 2012, berharap bisa memecahkan rekor dan berupaya menarik perhatian AS serta Kuba yang selama puluhan tahun terlibat ketegangan politik. Aksinya tersebut menyimbolkan keinginannya mengharmoniskan hubungan dua negara. (AFP/cak/c7/dos)
''Upaya McCardel menjadi orang pertama berenang dari Kuba ke AS berakhir lebih awal setelah berjalan 11 jam. Dia harus berhenti,'' jelas juru bicara Tim Stackpol kepada AFP melalui surat elektronik. Kabar tersebut mengecewakan pendukung dan penggemarnya.
Awalnya, perempuan 29 tahun itu mantap untuk memecahkan rekor berenang sejauh 170 kilometer selama 60 jam. Dia berenang tanpa sepatu katak dan pakaian renang dari laut di sekitar Marina Hemingway, Havana, Kuba, sekitar pukul 10.00 kemarin. Sebuah kapal layar dan dua kayak menemaninya dalam upaya memecahkan rekor tersebut.
Dalam akun Facebook-nya, rekan tim Chloe menyebut, atlet berparas cantik itu akan berenang dengan kecepatan konstan sekitar 3,7 kilometer per jam. Dalam posting terakhir, timnya menyatakan, posisi Chloe sudah mencapai 20 kilometer dari pantai Havana.
Beberapa jam kemudian, berita buruk tersebut muncul. ''OK, kabarnya Chloe mengalami lumpuh akibat tersengat ubur-ubur yang membuatnya tidak mungkin untuk melanjutkannya,'' tulis berita dalam akun Facebook itu.
Sekitar pukul 13.00, Chloe tiba di Key West. ''Semuanya selamat. Sepertinya, Chloe disengat beberapa kali di sekitar wajah dan mulut. Kondisinya membengkak sehingga sulit bernapas,'' lanjutnya.
Chloe McCardel, peraih Sotiraki Cup dari Asosiasi Perenang Kanal pada 2011 dan 2012, berharap bisa memecahkan rekor dan berupaya menarik perhatian AS serta Kuba yang selama puluhan tahun terlibat ketegangan politik. Aksinya tersebut menyimbolkan keinginannya mengharmoniskan hubungan dua negara. (AFP/cak/c7/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pegang Rekor 396 Kali Ditangkap Polisi
Redaktur : Tim Redaksi