jpnn.com - BOGOR - Ratusan calon jemaah umrah menggereduk kantor PT Ishof Albarjaya, sebuah biro perjalanan di bilangan Heulang, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, Sabtu (10/1). Para calon jemaah umrah yang gagal diberangkatkan itu menagih janji PT Ishof Albarjaya untuk mengembalikan biaya perjalanan yang telah dibayarkan.
Informasi yang dihimpun Radar Bogor (JPNN Group) menyebutkan, para calon jemaah menduga PT Ishof Albarjaya telah menggelapkan dana umrah puluhan miliar dari sekitar 1.600 jemaah yang mendaftar dari lima daerah di Indonesia. Di antaranya sejumlah wilayah di Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah.
BACA JUGA: Kasus Orang Tua Buang Bayi Meningkat
Salah satu korban, Adnan (65), warga Duta Kencana, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor membenarkan dugaan tersebut. Ia gagal umrah seperti yang dijanjikan sebelumnya oleh PT Ishof Albarjaya, yakni pada 25 Januari mendatang.
“Sudah lunas (pembayaran umrah, red) sejak November 2014. Awalnya nyicil beberapa kali, tetapi akhirnya dilunasi sebelum akhir tahun kemarin,” kata Adnan. Pembayaran yang sudah dilakukan sebesar Rp 105 juta, dengan masing-masing harga tiket perjalanan sebesar Rp 21 juta per orang.
BACA JUGA: Polda Metro Lacak Pengancam Bom Kantor VoA di Kuningan
Sebelumnya, Adnan tidak menaruh curiga karena pelayanan PT Ishof Albarjaya dinilai cukup baik. Selain harganya relatif murah, fasilitas yang disediakan pun cukup baik.
“Tadinya ada yang sudah berangkat. Saya direkomendasikan ke sini (PT Ishof Albarjaya),” kata dia.
BACA JUGA: Lewat Facebook, Kantor Media Asing Diancam Bom
Namun, semenjak Hari Raya Idul Fitri lalu kepastian dari PT Ishof Albarjaya mulai tersendat. “Saat ditanya ke manajemen, uangnya tidak ada,” keluhnya.
Selain Adnan, sejumlah calon jamaah yang menjadi korban berasal dari Majelis Ta’lim Masjid Bogor Raya. Mereka juga mempertanyakan kejelasan uang yang sudah disetorkan kepada PT Ishof Albarjaya.
“Saya menuntut pihak manajemen mengembalikan uang. Mending uang saja yang dikembalikan dari pada pemberangkatan, sudah nggak percaya,” ujar dia Siti Khidijah (55), warga Pancasan, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Seharusnya, rombongan yang berjumlah 50 orang dari majelis taklim itu dijadwalkan berangkat pada April 2015. “Saya sudah masuk Rp 9 juta, tapi keburu kacau begini,” tuturnya.
Jemaah berkelompok lainnya datang dari Depok, Jawa Barat. Mereka sudah membayar Rp 150 juta untuk keberangkatan umrah bagi 18 orang. “Tetapi dengan kejadian ini, saya sudah tidak yakin. Rata-rata yang sudah setor itu Rp9 juta,” kata Mida, salah satu jemaah.
Sementara itu, perwakilan jemaah, Muhammad Machuni mendesak direksi PT Ishof Albarjaya untuk menyerahkan aset-aset perusahaan sebagai jaminan. Penyitaan itu hingga PT Ishof Albarjaya menyelesaikan masalah duit jamaah yang minta dikembalikan. Aset-aset tersebut terdiri dari dua bidang tanah seluas 60 dan 90 meter di kawasan Pamulang, serta dua kendaraan Mercedes-Benz dan Daihatsu Xenia sebagai jaminan.
Dewan Komisaris PT Ishof Albarjaya, Zamzam Damba Adnani di depan para jemaah berjanji akan berupaya menyelesaikan kasus tersebut. Namun, Zamzam meminta waktu.
“Saya tidak akan berhenti berupaya. Kalau dikasih jangka waktu, berapa? Dan pemberangkatan, saya masih bingung,” akunya.
Zamzam juga mengaku siap jika harus berurusan dengan hukum, asalkan hal itu bisa membongkar masalah yang menimpa para jamaah. “Kalau dibilang mampu, saya yakin mampu. Jika saya sendiri yang disalahkan, saya berontak. Karena bukan saya yang melakukannya,” tukasnya.(ded/c/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jual Sembako Murah, PDIP Jakarta Gandeng Perusahaan Tomy Winata
Redaktur : Tim Redaksi