jpnn.com - JAKARTA - Ekonom senior Emil Salim memuji rencana pembangunan tol laut antarpulau yang menjadi visi misi calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, rencana itu memberi keunggulan bagi Jokowi dibanding rivalnya, Prabowo Subianto.
"Saya telah membaca visi misi Jokowi mengenai ekonomi setebal 40 halaman dan dijabarkan ke dalam 16 rencana aksi, cita-cita besar membangun tol laut adalah salah satu keunggulan dia dari Prabowo," kata Emil Salim dalam diskusi publik dengan tajuk 'Realistiskah Program Ekonomi Jokowi' di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu (2/7).
BACA JUGA: Rakyat Muak pada Korupsi, Jokowi Tak Terbebani
Kelebihan rencana tersebut, ujar Emil, adalah jangkauannya yang meliputi seluruh wilayah Indonesia. Sehingga, menjadi solusi bagi salah satu masalah terbesar dalam ekonomi Indonesia yaitu ketimpangan pendapatan antara wilayah barat dan timur.
Mantan Menteri Lingkungan Hidup pada era Orde Baru ini mengungkapkan, rencana Jokowi sudah memperlihatkan adanya political will untuk melakukan pemerataan. Sesuatu yang tidak ditemukan dalam pemerintah-pemerintah sebelumnya.
BACA JUGA: Presiden, Kejagung dan Mabes TNI Digugat Rp 1 Triliun
"Jangan sampai pembangunan terlalu berat ke wilayah barat seperti proyek jembatan Selat Sunda karena proyek jembatan Selat Sunda merupakan visi pembangunan Jawa Sumatera bukan visi pembangunan negara kesatuan," ujarnya.
Namun, Emil juga mengingatkan bahwa political will saja tidaklah cukup. Sebab, Jokowi juga harus memastikan eksekusi visi misinya berjalan lancar dengan menunjuk pembantu-pembantu yang kompeten dan profesional.
BACA JUGA: Obor Rahmatan Lil Alamin Disebar Karena Menyejukkan
"Indonesia membutuhkan kabinet kerja dalam pemerintahan ke depan bukan kabinet politik. Di dalam pemerintahan dibutuhkan orang-orang yang benar-benar memahami pekerjaannya di dalam bidangnya masing-masing," tandasnya.(dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ajak Publik Tak Mudah Percaya Hasil Survei
Redaktur : Tim Redaksi