jpnn.com - JAKARTA - Juru Bicara Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto mengatakan wacana pertemuan calon presiden Prabowo Subianto dengan Jokowi merupakan gagasan untuk menciptakan kesejukan.
Kendati begitu, Hasto menegaskan bahwa harapan tersebut tidak hanya dimaknai secara fisik. Sebab, rakyat lebih memaknainya sebagai pertemuan gagasan besar untuk Indonesia yang lebih baik.
BACA JUGA: Enam Tahun Lagi Pensiun, Honorer K2 Tetap tak Lulus
"Yang terpenting adalah komitmen untuk menghargai suara rakyat, menghormati hak rakyat yang berdaulat yang telah disuarakan pada tanggal 9 Juli yang lalu dan komitmen untuk menciptakan rasa aman dan damai," ujar Hasto di Jakarta, Kamis, (17/7).
Di tengah jadwal padat kedua pasangan calon, sebaiknya seruan untuk menegaskan komitmen di atas memiliki makna yang lebih penting. Sebab, hal tersebut akan menampilkan karakter kenegarawanan dari para pemimpin.
BACA JUGA: Rekapitulasi Kawalpemilu: Jokowi-JK Menang 52,82 Persen
"Kami meyakini, meski pertemuan fisik belum terlaksana namun fundamen untuk menghormati hak rakyat yang berdaulat, telah menjadi komitmen dasar Pak Prabowo-Hatta dan Pak Jokowi-JK untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang terbukti bisa mempraktekkan demokrasi," papar Hasto.
Karenanya, Hasto menambahkan, sebaiknya kedua tim kampanye juga terus menciptakan suasana yang kondusif. Kini saat yang tepat untuk saling membuka diri terhadap realitas suara rakyat.
BACA JUGA: 137 Ribu Personel Amankan Mudik
"Saatnya bersatu untuk kepentingan bangsa yang lebih besar. Saatnya energi kebangkitan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia terus digelorakan. Sebab siapapun yang terpilih, adalah presiden seluruh rakyat Indonesia," kata dia.
Hasto menambahkan, pascapilpres yang berjalan aman dan damai, maka fokus seluruh elemen bangsa saat ini adalah menjadi jembatan perekat dari berbagai perbedaan yang muncul akibat kompetisi yang ketat.
Wakil Sekjen PDI Perjuangan ini meminta semua pihak memberi kepercayaan pada penyelenggara pemilu untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Sehingga Indonesia bisa membanggakan karena demokrasi bekerja dengan matang dan sempurna.
"Marilah kita ubah suasana kompetisi agar segera kembali ke watak asli kehidupan bangsa ini yang penuh dengan kerukunan dan toleransi. Jangan pertaruhkan modal kebangsaan yang kuat ini dengan berbagai aksi massa yang hanya menguras energi," pungkasnya.
Untuk diketahui, sejak pelaksanaan Pilpres 9 Juli lalu, Jokowi dan Prabowo belum pernah bertemu secara langsung. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selain Cek Kendaraan, Periksa Kesehatan Sebelum Mudik
Redaktur : Tim Redaksi