jpnn.com - JAKARTA -- Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) berani berbeda sikap terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Meski umumnya banyak yang menolak, namun Gaikindo bersikap berada di garisan yang mendukung rencana kebijakan pemerintah.
Dukungan itu disampaikan Ketua Gaikindo Sudirman M Rusdi usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jakarta, Rabu, (12/11). Gaikindo, kata dia, tetap mendukung meski ada pengaruh pada penjualan kendaraan bermotor.
BACA JUGA: Manfaatkan Gas Bumi, PGN dan PLN Batam Jalin Kerjasama
"Mengenai kenaikan BBM kami dari Gaikindo mendukung. Memang kami perkirakan akan ada pengaruh. Seberapa besar mungkin 10-15 persen," tutur Sudirman dalam jumpa persnya.
Meski demikian, Sudirman meyakini bahwa pengaruh kenaikan harga BBM tidak akan bertahan lama. Ia memperkirakan industri kendaraan hanya akan merasakan dampak kenaikan selama dua bulan.
BACA JUGA: Batubara Bisa jadi Pemasok Utama Listrik Hingga 10 Tahun
Organisasi ini berharap dampak yang ditimbulkan akibat kenaikan harga BBM bersubsidi tidak terlalu besar bagi daya beli masyarakat.
"Mungkin bagi kami waktunya dua bulan. Sehingga kami anggap normal. Kami dari asosiasi menyampaikan kami menunggu kenaikan BBM itu," tandas Sudirman. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Kebutuhan Listrik Meningkat, Pemerintah Manfaatkan Batubara
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga BBM Naik Rp 3 ribu, Beban Industri Meningkat 3 - 4 Persen
Redaktur : Tim Redaksi