Gaikindo: Relaksasi PPnBM Selamatkan Industri Otomotif di Tengah Pandemi

Kamis, 19 Agustus 2021 – 15:45 WIB
Gaikindo optimistis PPnBM kendaraan bermotor bisa meningkatkan kinerja ekspor. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengapresiasi program pemerintah yang mengeluarkan kebijakan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) nol persen untuk kendaraan bermotor sejak Maret 2021 lalu.

Menurut dia, kebijakan tersebut bisa merangsang penjualan mobil di Indonesia meski di tengah pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Gaikindo: Mobil Listrik di Bawah Rp 300 Juta Pasti Laris di Indonesia

Sehingga industri otomotif tidak begitu terpukul dari hantaman pandemi.

"Relaksasi PPnBM itu membuat industri otomotif bisa terselamatkan dan tumbuh kembali," kata Nangoi dalam acara webinar “Evaluasi Dampak Program Relaksasi PPnBM DTP Kendaraan Bermotor” yang digelar secara virtual, Kamis (19/8).

BACA JUGA: Gaikindo Prediksi Penjualan Mobil Baru 2021 Tembus 750 Ribu Unit

Nangoi menambahkan, pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak 2020 lalu membuat industri otomotif mencapai titik terendah.

Dia mengatakan, pada April-Juni 2020 penjualan otomotif hanya sekitar 7.868 unit, 3,551 unit dan 12.623 unit secara beruntun.

BACA JUGA: Perpanjangan Relaksasi PPnBM Bantu Kerek Penjualan Mobil Honda pada Juli

Namun, dengan adannya relaksasi PPnBM pada Maret 2021, penjualan mobil naik menjadi 80 ribu unit, mendekati titik normal sebanyak 100 unit terjual dalam satu bulan.

"Setelah ada PPnBM pada Maret 2021, penjualan mobil langsung meningkat bahkan mendekati normal 100 ribu junit," tuturnya.

Merujuk data penjualan Gaikindo periode Januari-Juli, produksi mobil tercatat 588.881 unit.

Angka itu naik 49,4 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Untuk whole sales sebanyak 460.105 unit yang naik 40,8 persen, dan ekspor mobil completely built up (CBU) sebanyak 166.069 unit naik 38,2 persen.

Dengan meningkatnya penjualan itu, Nangoi optimistis target penjualan mobil sepanjang 2021 sebanyak 750 unit bisa tercapai.

Menurut dia, relaksasi PPnBM tidak semata bermanfaat pada angka penjualan mobil, tetapi turut mengairahkan industri otomotif secara luas.

Misalnya, kata dia kemampuan perusahaan untuk bisa membuka lapangan kerja karena permintaan mobil yang meningkat.

"Industri otomotif kembali meningkat membuat banyak perusahaan mencari karyawan baru," kata Nangoi.

Manfaat relaksasi PPnBM lainnya menurut Nangoi bisa meningkatkan kinerja ekspor.

Sebab Indonesia memproduksi beberapa jenis mobil untuk pasar ekspor antara lain Toyota, Daihatsu, Mitsubishi dan Suzuki.

"Ekspor kembali membaik, semoga bisa mencapai 300 ribu unit," kata Nangoi. (ddy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Adek
Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler